Rincian Baru Pertemuan Sekjen Hizbullah dan Hamas

Rincian Baru Pertemuan Sekjen Hizbullah dan Hamas

Beirut, Purna Warta Mengacu pada pertemuan kemarin antara kepala biro politik Hamas dan sekjen Hizbullah di Lebanon, salah seorang petinggi Hamas mengatakan bahwa hubungan antara kedua gerakan itu tidak pernah terputus pada sampai kapanpun, dan bahkan saat ini telah berkembang.

Khalil al-Hayat, wakil kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), mengatakan bahwa hubungan gerakan itu dengan Hizbullah Lebanon terjalin dengan baik dan tidak pernah terputus.

Baca Juga : Pasukan Sekutu UEA Bentuk Kementerian Luar Negeri di Yaman

Al-Hayat mengatakan dalam sebuah wawancara dengan situs berita Arabi 21 hari ini, Rabu (30/6):

“Kami mungkin tidak setuju dengan Hizbullah dalam beberapa masalah di masa lalu dan sekarang, tetapi tidak ada ketegangan antara kami dan saudara-saudara kami di Hizbullah dan kelompok Umat Islam mana pun; Karena kami mencari hubungan yang normal dengan semua.”

Khalil al-Hayat mengatakan bahwa hubungan Hamas dengan Hizbullah telah ada sejak lama dan bahwa hubungan ini begitu dalam, stabil dan kokoh, dan saya dapat mengatakan bahwa hubungan ini terus berkembang.

Kemarin, Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, bertemu dengan Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sayyid Hasan Nasrullah di Beirut dan sejumlah tokoh Lebanon dan Palestina yang tinggal di negara itu.

Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa isu terkait isu Palestina, termasuk hasil dari pertempuran “Pedang Quds”. Pertempuran ini menciptakan realitas baru dalam menghadapi musuh penjajah.

Baca Juga : Membunuh Sayid Ali Sistani, Senjata Pamungkas Hapus Resistensi Irak

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas hasil pertempuran di kancah Arab dan Islam. Karena di masa yang akan datang penggambaran perjuangan Palestina akan menciptakan sebuah realitas baru.

Dia juga mengatakan delegasi Hamas berunding dengan para pemimpin Hizbullah tentang berbagai masalah yang berkaitan dengan orang-orang Palestina yang tinggal di Lebanon dan kemungkinan Hizbullah membantu mereka dalam mencapai hak-hak sosial dan hak-hak manusiawi mereka.

Orang-orang Palestina adalah tamu di kamp-kamp Lebanon dan sedang menunggu untuk kembali ke Palestina dan ke rumah mereka.

Bulan lalu, kelompok perlawanan di Gaza, termasuk gerakan Jihad Islam dan Hamas, berunjuk rasa atas serangan rezim Zionis di daerah Sheikh Jarrah di kota Quds yang diduduki, termasuk upaya rezim Zionis dalam mengusir warga Palestina yang tinggal di daerah tersebut.

Baca Juga : Tentara Yaman Perlahan Dominasi Ma’arib dari Elemen Agresor

Kelompok perlawanan di Gaza pun melancarkan operasi yang disebut “Pedang Quds,” yang berlangsung selama 11 hari. Dalam periode itu, selain pemukiman Zionis di sekitar Gaza, kota-kota penting, termasuk Tel Aviv, ibu kota, menjadi sasaran rudal dan roket perlawanan.

Hasil dari pembalasan gerakan resistensi tersebut adalah zionis terpaksa mundur dari evakuasi Sheikh Jarrah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *