London, Purna Warta – Menurut Reuters, Iran berada di ambang ekspor jutaan barel minyak mentah.
Iran yang memiliki cadangan minyak terbesar keempat di dunia akan dengan segera mengekspor jutaan barel minyak mentah, jika kesepakatan dicapai dalam pembicaraan yang sedang berlangsung di Wina, menurut Reuters.
Baca Juga : Korban Besar Bom Cluster oleh Koalisi Agresor
Analis percaya bahwa pembicaraan yang akan dilanjutkan di Wina pada hari Selasa (8/2) akan berakhir dalam beberapa minggu kedepan.
Menurut data dan perkiraan oleh Kepler Analytical Company, ekspor minyak Iran saat ini rata-rata sekitar 600.000 hingga 700.000 barel per hari. Tetapi Iran tampaknya telah memindahkan minyak ke daerah-daerah yang diperlukan untuk ekspor untuk mempersiapkan dimulainya kembali pasokan terakhir.
Menurut Kepler, penyimpanan terapung Iran meningkat dari sekitar 63 juta barel pada awal Desember menjadi 87 juta barel pada bulan Februari.
“Ini semua sekitar dua pertiga dari semua kondensat minyak mentah dan gas yang disimpan di depot terapung di seluruh dunia,” kata seorang analis senior Kepler.
Baca Juga : Raisi: Kami Tidak Menunggu JCPOA Untuk membangun Ekonomi
FGE Consulting memperkirakan bahwa Iran memiliki stok total 90 juta barel minyak mentah, di mana 5 juta barel di antaranya di depot terapung.
Menurut FGE, sekitar 60 juta barel minyak darat disimpan di Iran dan 25 juta barel di darat dalam tangki sewaan luar negeri, terutama di China.
Menurut laporan yang sama, total cadangan kondensat gas Iran mencapai 120 juta barel, 68 juta barel di antaranya di depot mengambang.
Iran memiliki cadangan minyak terbesar keempat di dunia. Menurut data OPEC berdasarkan sumber sekunder, produksi minyak Iran meningkat dari rata-rata 2 juta barel per hari pada tahun 2020 menjadi 2,4 juta barel per hari pada tahun 2021. Iran berencana meningkatkan produksi menjadi 3,8 juta barel per hari dengan pencabutan sanksi.
Baca Juga : Amir Abdullahian: Kesepakatan Membutuhkan Keputusan dan Komitmen Pihak Barat dan AS