Golan, Purna Warta – Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam keras pernyataan Perdana Menteri Israel tentang peningkatan populasi rezim Zionis di Golan Suriah yang diduduki rezim Zionis.
Menurut SANA, Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam keras pernyataan Perdana Menteri rezim Zionis, Naftali Bennett, mengenai peningkatan populasi pemukim rezim Zionis di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Sebuah sumber resmi di Kementerian Luar Negeri dan Pengungsi Suriah menyatakan dalam sebuah wawancara dengan SANA pada hari Senin, 10 Oktober bahwa: Pernyataan ini sekali lagi menekankan sifat ekspansionis dan permusuhan dari rezim Zionis yang menjajah dan melakukan pelanggaran terang-terangan terhadap resolusi internasional tentang status hukum Golan Suriah sebagai wilayah pendudukan.
Sumber tersebut menambahkan: Pernyataan dan kebijakan permusuhan seperti itu tidak dapat mengubah fakta bahwa Dataran Tinggi Golan telah dan akan menjadi Arab dan Suriah serta tidak diragukan lagi akan kembali ke tanah air cepat atau lambat. Dan semua tindakan yang dilakukan oleh pejabat rezim pendudukan adalah tidak sah dan tidak memiliki kewajiban hukum.
Sumber itu menyimpulkan bahwa: Bangsa Arab Suriah dan tentara pejuangnya, yang mengalahkan kelompok teroris tentara bayaran rezim Zionis, adalah yang paling bertekad dan berkeinginan kuat dalam membebaskan Golan Arab Suriah dari kuk penjajah dan mengalahkan semua rencana agresif dan niat ekspansionis rezim penjajah Israel.
Dalam hal ini, warga dari Golan Suriah yang diduduki melakukan unjuk rasa menentang penolakan dan kecaman atas rencana Israel untuk menyita tanah mereka.
Penduduk Golan Suriah yang diduduki sekali lagi menolak rencana kincir angin raksasa Israel untuk menyita tanah mereka, menekankan bahwa tanah mereka milik Republik Suriah dan bukan milik rezim Israel.
Mereka menekankan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menolak pelaksanaan rencana Zionis di wilayah mereka.