Presiden Iran: Imam Khomeini Mengajarkan untuk Mengandalkan Tuhan

Presiden Raisi

Tehran, Purna Warta – Presiden Republik Islam Iran Dr. Sayid Ebrahim Raisi pada peringatan 33 tahun haul Imam Khomeini yang diselenggarakan pada Jumat (3/6) malam mengatakan bahwa melawan arogansi dan penindasan adalah salah satu isu utama maktab Imam Khomeini.

Dinukil dari Iran Press, Ebrahim Raisi lebih lanjut berkata,”Kita berada di bulan Dzulkaidah dimulai dengan kelahiran Sayidah Maksumah, dan kemudian dengan lahirnya Imam Ali bin Musa al-Ridha as sehingga 10 hari ini disebut dengan 10 hari penuh berkah.”

Terkait dengan Imam Khomeni, Presiden Raisi berkata, “Imam Khomeini selalu memperhatikan rakyat, terutama mereka yang tertindas dan terpinggirkan, dan selalu menuju ke arah anti-kolonialisme dan kesombongan, karena siapa pun yang bekerja untuk Tuhan tidak akan pernah tertindas, dan ini juga terlihat dalam kehidupan para Imam.”

Lebih lanjut ia menekankan bahwa perang melawan penindasan dan korupsi dapat dilihat dalam cara hidup para Imam.  “Cara hidup ini dapat ditemukan dalam cara dan metode Imam dan dia tidak pernah berdamai dengan penindasan dan juga Imam telah mencampuradukkan politik dengan spiritualitas.” Jelasnya.

Pada bagian lain pidatonya, Presiden Iran berkata, “Imam Khomeini mengajarkan kita untuk pertama mengandalkan Tuhan dan kedua memiliki keyakinan diri dan keyakinan atas kemenangan yang akan diberikan kepada kita oleh Tuhan.”

Presiden Iran ini menggarisbawahi bahwa dia penuh harapan untuk masa depan Iran yang pasti cerah, dan ini dapat diperoleh dari pedoman dan bimbingan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dan Imam Khomeini.

“Orang-orang mengatakan bagaimana Imam Khomeini dapat melawan dunia dengan tangan kosong?” Namun Imam membuktikan bahwa Revolusi Islam dapat dicapai dengan bertawakal dan beriman kepada Tuhan.” Tambahnya.

“Hari ini kita menyaksikan juru bicara Gedung Putih secara eksplisit menyatakan bahwa tekanan maksimum terhadap Iran telah gagal.” Tutupnya.

Imam Khomeini meninggal dunia pada tanggal 14 Khordad 1368 yang bertepatan dengan tanggal 4 Juni 1989. Pendiri Republik Islam ini wafat setelah menjalani kehidupan yang penuh perjuangan dan tak kenal lelah selama 87 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *