Tehran, Purna Warta – Menanggapi Prancis dan Jerman yang ikut mendesak Iran untuk membebaskan kapal tanker Yunani mendapat respon keras dari pemerintah Iran.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran dalam sebuah respon menilai sikap Prancis dan Jerman terkait desakan pembebasan kapal tanker Yunani adalh tindakan yang tidak pada tempatnya.
Baca Juga : Gencatan Senjata Yaman Diperpanjang
Sebagaimana dilansir dari Parstoday, Saeed Khatibzadeh, Rabu (1/6) menyarankan agar Jubir Kemenlu Prancis dan Jerman mendukung proses hukum yang berdasarkan aturan internasional, daripada memberi dukungan tidak pada tempatnya atas pelanggaran hukum.
Sebelumnya Jubir Kemenlu Prancis mengatakan, “Kami meminta Iran segera menghentikan langkah-langkahnya yang bertentangan dengan hukum.”
Di sisi lain, Jubir Kemenlu Jerman menuturkan, “Kami meminta Iran untuk membebaskan kapal Yunani dan awaknya sesegera mungkin, dan menghormati hukum pelayaran bebas serta keamanan maritim.”
Baca Juga : Siapakah Duta Besar AS yang Baru untuk Yaman?
Menanggapi hal ini, Khatibzadeh menegaskan, “Kami menilai pernyataan-pernyataan sepihak, dan tidak bisa dibenarkan ini, serta nampaknya sudah menjadi kebiasaan orang-orang yang merilisnya, sebagai hal yang tertolak.”
“Sungguh disesalkan, negara-negara ini memprotes Iran dengan tuduhan telah melanggar hukum, namun diam menyaksikan penyitaan ilegal kapal berbendera Iran, oleh pemerintah Yunani, dan pemindahan muatannya dalam kerangka pelaksanaan aturan lintas-batas, dan hukum internal negara lain,” pungkasnya.
Disebutkan, Iran sebelum ini telah menyita dua kapal tanker Yunani di Teluk Persia pada Jumat (27/5). Media pemerintah Iran menyebutkan penyitaan tersebut dilakukan karena dua kapal tanker Yunani tersebut telah melakukan tindakan ilegal dan pelanggaran di kawasan Teluk Persia.
Baca Juga : Ratusan Warga Yaman Tidak Dapat Kembali Ke Sana’a