Damaskus, Purna Warta – Alexander Karpov, Wakil Pusat Perdamaian Nasional Rusia di Suriah, mengatakan bahwa teroris Damaskus sedang menyiapkan operasi senjata kimia di tengah upaya penyelenggaraan pemilu kepresidenan Suriah.
Dikutip dari Russia Today, Minggu (23/5), Alexander Karpov menyatakan, “Pusat Perdamaian Nasional mendapatkan informasi bahwa militan Hayat Tahrir al-Sham bermaksud mengoperasikan serangan senjata kimia dengan bantuan organisasi White Helmets di Suriah, dan akhir-akhir ini ada 6 kontainer membawa bahan kimia dan racun, yang kemungkinan besar gas Chlorine, ke wilayah Jisr al-Shughur.”
Baca Juga : Suriah Umumkan Calon Presidennya
Lebih lanjut, Alexander Karpov menambahkan, “Militan ini berniat melancarkan eksploitasi kimia dengan mengorbankan sipil, kemudian melempar tanggung jawab ke militer pendukung pemerintahan Bashar Assad sebagai bentuk upaya untuk merusak Pemilu serta legalitasnya.”
Pemilu kepresidenan Suriah dijadwalkan tanggal 25 Mei, yang diramaikan di lebih dari 10 ribu tempat pemungutan suara dari jam 7 pagi hingga 7 malam waktu setempat.
Sebagaimana dilaporkan bahwa White Helmets dan teroris saling bekerja membuat skenario tontonan serangan kimia. Pementasan film hoaks bisa dilihat dalam video serangan kimia di Khan Yunis, Idlib dan serangan di Doma serta Ghouta.
Baca Juga : Pemilu Suriah Adalah Hasil dari Kemenangan & Stabilitas
Pemilihan presiden Suriah tahun ini berbeda dari pemilihan sebelumnya dari banyak aspek.
Pemilu kali ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Suriah karena untuk pertama kalinya lebih dari 50 orang melamar menjadi kandidat dan di antaranya perempuan.
Pada bulan April Majelis Rakyat secara resmi mengumumkan tanggal pemilihan termasuk persyaratan yang harus dipenuhi bagi mereka yang ingin mencalonkan diri dan juga suara dari setidaknya 35 anggota parlemen.