Teheran, Purna Warta – Penasihat senior Pemimpin Revolusi Islam untuk urusan internasional, Ali-Akbar Velayati, mengatakan kerja sama antara Teheran dan Beijing berada di jalur yang tepat dan dapat menjadi model interaksi konstruktif yang efektif di antara negara-negara merdeka.
Delegasi beranggotakan empat direktur terkemuka dari Akademi Ilmu Sosial Tiongkok bertemu dengan Velayati di Teheran, ibu kota Iran, pada hari Selasa.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak bertukar pandangan tentang perkembangan regional dan internasional, kerja sama bilateral, dan cara-cara untuk lebih memperdalam hubungan Iran-Tiongkok.
Velayati mencatat tingkat hubungan yang sangat baik antara kedua negara, dengan menyatakan, “Hubungan Iran-Tiongkok berada pada level terbaiknya; hubungan ini mengakar kuat, stabil, dan strategis. Kerja sama antara Teheran dan Beijing berada di jalur yang tepat dan dapat menjadi model interaksi konstruktif yang efektif di antara negara-negara merdeka.”
Ia juga menekankan pentingnya memperkuat kerja sama antara tiga negara adidaya, Iran, Tiongkok, dan Rusia. Ia mengidentifikasi konfrontasi terhadap kebijakan unilateral dan ekspansionis Amerika Serikat sebagai prioritas bersama bagi negara-negara tersebut.
Sementara itu, Tang Zhichao, Direktur Departemen Studi Politik di Pusat Penelitian Pembangunan dan Tata Kelola Timur Tengah, bagian dari Institut Studi Asia Barat dan Afrika di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok (CASS), menilai perkembangan dan penguatan hubungan antara Iran dan Tiongkok sangat signifikan.
Ia mengatakan, “Akar dari banyak masalah di kawasan ini terletak pada kebijakan destruktif dan intervensionis Amerika Serikat. Kerja sama yang erat di antara negara-negara merdeka dapat menjadi sarana untuk melawan pendekatan-pendekatan ini.”
Kedua belah pihak juga menekankan pentingnya melanjutkan konsultasi dan meningkatkan kerja sama di bidang penelitian ilmiah, teknologi, dan kecerdasan buatan antara pusat-pusat penelitian Iran dan Tiongkok. Mereka memandang perluasan interaksi ini sebagai langkah krusial dalam memperdalam hubungan strategis kedua negara.


