Bagdad, Purna Warta – Serangan drone menghantam pangkalan udara Ain al-Asad di Irak, yang menampung pasukan AS, beberapa hari sebelum kunjungan delegasi militer tingkat tinggi Irak ke Washington untuk membahas masa depan koalisi pimpinan Amerika di Irak.
Baca juga: Hizbullah Luncurkan Puluhan Roket ke Permukiman Israel
Ledakan menggema di pangkalan udara Ain al-Asad di provinsi Anbar, Irak, pada hari Selasa, menyusul serangan oleh dua drone, menurut sumber. Tidak ada korban atau kerusakan yang dilaporkan.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang menandai insiden kedua sejak jeda serangan terhadap pangkalan AS awal tahun ini.
“Pada bulan April, dua drone dicegat di dekat Ain al-Asad,” seorang pejabat AS mengonfirmasi.
Beberapa bulan terakhir telah terjadi lonjakan serangan terhadap instalasi militer AS di Irak dan negara tetangga Suriah, yang sebagian besar dikaitkan dengan kelompok yang berpihak pada Perlawanan Islam di Irak.
Waktu serangan hari Selasa sangat sensitif, mendahului pembicaraan penting di Washington minggu depan yang bertujuan untuk menentukan lintasan kehadiran koalisi pimpinan AS di Irak.
Awal tahun ini, Baghdad dan Washington membentuk sebuah komite untuk memulai diskusi tentang penarikan bertahap pasukan Amerika dari Irak, sebuah langkah yang ditegaskan kembali oleh pejabat Irak, termasuk Perdana Menteri Mohammad Shia al-Sudani.
Faksi perlawanan Irak telah lama menganjurkan kepergian pasukan asing, sebuah sentimen yang dihidupkan kembali oleh kehadiran koalisi pimpinan AS yang berkelanjutan sejak kekalahan kelompok teroris Daesh pada tahun 2017.
Meskipun pemungutan suara parlemen Irak tahun 2020 menyerukan pengusiran pasukan AS, sekitar 2.500 tentara Amerika masih berada di Irak, bersama dengan 900 di Suriah, dengan kedok operasi anti-Daesh.
Baca juga: Roket Hizbullah Paksa Puluhan Ribu Warga Israel Mengungsi
Ketegangan meningkat pada awal tahun 2020 dengan terbunuhnya komandan antiteror tertinggi Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan komandan Unit Mobilisasi Populer (PMU) Abu Mahdi Al-Muhandis dalam serangan pesawat tak berawak di dekat bandara Baghdad, yang diperintahkan oleh mantan presiden AS Donald Trump.