Beirut, Purna warta – Serangan Utama yang Dilakukan:
- Pangkalan Shraga:
- Terletak di utara “Acre,” pangkalan militer rezim Zionis ini diserang untuk kedua kalinya menggunakan banyak drone kamikaze.
- Penyerangan di Al-Omara Crossing:
- Pasukan resistensi menargetkan kumpulan personel militer Zionis di wilayah ini, dekat dengan kota “al-Khiyam,” menggunakan sejumlah drone peledak.
- Tank Merkava:
- Hizbullah melaporkan kehancuran total sebuah tank Merkava dekat pemukiman “al-Jabin” menggunakan rudal berpemandu. Semua awak tank dilaporkan tewas atau terluka.
- Bentrok di Al-Biyadah:
- Pasukan Hizbullah terlibat pertempuran dengan tentara Israel di sekitar pemukiman al-Biyadah di Lebanon selatan.
- Pemukiman “Eilat Hashahar”:
- Lokasi ini juga menjadi target serangan oleh pasukan resistensi.
Konteks Serangan:
Sejak 23 September 2024, pasukan Israel telah melancarkan serangan besar-besaran di Lebanon selatan, yang banyak menargetkan warga sipil. Sebagai respons, Hizbullah terus melakukan serangan balasan terhadap posisi Zionis, mengklaim berhasil menyebabkan kerugian besar pada pihak musuh. Media Israel melaporkan bahwa dalam bentrokan terakhir, dua tentara Zionis tewas dan 12 lainnya terluka.
Situasi di Gaza:
Sementara itu, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, melaporkan serangan misil terhadap pangkalan militer “Ra’im,” yang dikenal sebagai markas pasukan khusus Israel di Gaza.
Dampak dan Latar Belakang:
Israel, dengan dukungan penuh negara-negara Barat, telah melancarkan serangan besar-besaran sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan lebih dari 44.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 100.000 lainnya terluka. Eksistensi rezim Israel sendiri berakar pada kolonialisme Inggris sejak 1917 dan proklamasi pada 1948, yang ditandai dengan genosida terhadap rakyat Palestina dan pendudukan tanah mereka.
Operasi-operasi ini menunjukkan eskalasi ketegangan yang terus berlangsung di wilayah tersebut.