Menlu Iran Sebut Eropa Terpinggirkan dalam Perundingan Mendatang

Teheran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan bahwa Eropa telah melemahkan posisinya dalam perundingan mendatang mengenai program nuklir Iran, seraya menambahkan bahwa tuntutan berlebihan Barat telah merusak prospek solusi diplomatik yang seimbang.

Baca juga: Iran Kecam Serangan Israel terhadap Flotila Sumud, Desak Pembebasan Aktivis

Berbicara kepada wartawan di sela-sela pertemuan dengan para duta besar asing di Teheran pada hari Minggu, Araqchi mengatakan semua negara menyadari sikap Iran yang tepat dan bagaimana kekuatan Barat menciptakan situasi saat ini.

Meskipun Iran secara konsisten mencari solusi yang adil dan seimbang, negara-negara Baratlah yang menolaknya karena tuntutan mereka yang berlebihan, ujarnya.

Mengomentari perundingan baru-baru ini di New York, Araqchi menegaskan kembali bahwa diplomasi tetap menjadi satu-satunya jalan ke depan. “Selama bertahun-tahun mereka mengancam aksi militer dan menggunakan mekanisme snapback, tetapi sebagaimana perang bukanlah solusi, snapback juga terbukti tidak efektif. Ketiga negara Eropa tersebut merasa memiliki pengaruh dengan snapback, tetapi penggunaannya tidak menyelesaikan apa pun,” ujarnya.

Araqchi menekankan bahwa diplomasi tidak berakhir, tetapi pihak-pihak yang terlibat dapat berubah. “Ketiga negara Eropa tersebut jelas telah mengurangi peran mereka dan kehilangan justifikasi untuk negosiasi. Dalam perundingan di masa mendatang, peran mereka akan jauh lebih kecil,” ujarnya.

Baca juga: Presiden Iran Tegaskan Komitmen Iran terhadap Perdamaian dan Hukum Internasional

Araqchi juga menegaskan kembali niat baik dan kesiapan Iran untuk solusi, dengan mengatakan, “Iran telah menunjukkan dalam praktiknya bahwa mereka hanya berusaha mengamankan hak-haknya, sambil tetap siap untuk setiap hasil negosiasi.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *