Kabul, Purna Warta – Menyusul dikuasainya Kabul, ibu kota Afghanistan oleh Taliban pada Minggu (15/8) sejumlah maskapai penerbangan besar mengubah rute penerbangan untuk menghindari wilayah udara Afghanistan sebagaimana dilansir dari Reuters Senin (16/8).
United Airlines, British Airways, dan Virgin Atlantic mengonfirmasi, mereka mengubah rute penerbangan yang melewati Afghanistan.
Seorang juru bicara United Airlines menuturkan, perubahan itu memengaruhi beberapa penerbangan dari Amerika Serikat (AS) ke India. Situs pelacak penerbangan FlightRadar24 menunjukkan hanya ada sedikit penerbangan komersial di atas Afghanistan pada pukul 03.00 GMT pada Senin. Sementara ada banyak pesawat yang terbang di atas negara tetangga Afghanistan, seperti Pakistan dan Iran.
Penerbangan komersial yang akan mendarat di Afghanistan juga terpengaruh dengan kondisi terkini di Kabul. Emirates telah menangguhkan penerbangan ke Kabul hingga pemberitahuan lebih lanjut, kata maskapai itu di situs webnya.
Sementara itu, juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran juga mengumumkan kemungkinan penangguhan penerbangan Iran ke Afghanistan sampai pemberitahuan lebih lanjut sebagaimana disebutkan media Iran Parstoday.
Dalam beberapa tahun terakhir, maskapai penerbangan sangat mempertimbangkan risiko terbang di atas zona konflik. Pertimbangan tersebut diambil setelah dua insiden mematikan yang melibatkan rudal permukaan-ke-udara. Pada 2014, satu unit pesawat Malaysia Airlines ditembak jatuh di Ukraina, menewaskan semua 298 orang di dalamnya.
Terbaru, pada 2020, pesawat Ukraina International Airlines menjadi korban salah sasaran ketika ditembak jatuh oleh militer Iran yang menewaskan semua 176 orang di dalamnya.