Teheran, Purna Warta – Kementerian Luar Negeri Iran membantah pernyataan bersama dari perdana menteri Australia dan Selandia Baru yang menuduh Iran mengganggu stabilitas Asia Barat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani pada hari Rabu menolak pernyataan bersama yang dirilis baru-baru ini oleh perdana menteri Australia dan Selandia Baru.
Baca juga: Semua Calon Menteri Memenangkan Mosi Kepercayaan Parlemen Iran
Setelah pertemuan di Canberra pada tanggal 16 Agustus, Anthony Albanese dan Christopher Luxon meminta Iran untuk menahan diri dari apa yang mereka sebut sebagai tindakan yang mengganggu stabilitas di Timur Tengah. Keduanya juga meminta Iran dalam pernyataan bersama untuk menghentikan ancaman serangan militer terhadap rezim Israel.
Menanggapi hal tersebut, Kanaani mengatakan bahwa pernyataan bersama tersebut hanya mencakup sebagian dari kenyataan dan mengabaikan banyak bagian penting lainnya.
“Permintaan untuk gencatan senjata segera di Gaza, perlindungan warga sipil, dan pengiriman pasokan bantuan kemanusiaan yang segera dan memadai kepada rakyat Gaza merupakan tuntutan global, dan masyarakat internasional harus mengambil langkah-langkah praktis dan efektif untuk memenuhinya dan memaksa rezim Zionis untuk menerimanya,” kata juru bicara Iran tersebut.
Ia mencatat bahwa pernyataan bersama oleh Australia dan Selandia Baru mengungkap standar ganda mereka mengenai hak asasi manusia, hukum internasional, dan perkembangan regional.
Juru bicara tersebut mencatat bahwa dukungan terbuka dan terselubung bagi rezim Israel, yang telah melakukan kejahatan genosida dan perang terhadap warga Palestina selama lebih dari sepuluh bulan, sama saja dengan dorongan bagi rezim Zionis kriminal tersebut.
Pernyataan dari Australia dan Selandia Baru benar-benar menutup mata terhadap realitas dan menyesatkan opini publik dunia, imbuh Kanaani.
Baca juga: Iran Impor Lebih dari 4 Juta Ponsel dalam 5 Bulan
Ia mencatat bahwa meskipun Dewan Keamanan PBB gagal mengeluarkan satu pernyataan pun yang mengutuk pembunuhan kepala Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel di bawah bayang-bayang dukungan tanpa syarat AS terhadap rezim Zionis, “permintaan yang tidak masuk akal” dari Australia dan Selandia Baru tersebut menunjukkan ketidaktahuan akan hak bawaan Iran untuk menghukum agresor dan menciptakan pencegahan terhadap tindakan nekat rezim Zionis.
Mengecam rezim Israel yang rasis sebagai akar penyebab ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional, Kanaani mengingatkan Australia dan Selandia Baru bahwa pemilihan norma-norma internasional yang sewenang-wenang tidak hanya akan gagal mengurangi ketegangan regional, tetapi juga mendorong rezim Israel yang nakal untuk meningkatkan kegiatan destabilisasinya di kawasan tersebut.