Teheran, Purna Warta – Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran mengeluarkan laporan investigasi akhir tentang kecelakaan helikopter yang mengakibatkan tewasnya mantan Presiden Ebrahim Raisi dan rombongannya pada bulan Mei, dengan mengaitkan kecelakaan tersebut dengan cuaca buruk.
Baca juga: Iran: Sudah Saatnya Menghentikan Israel
Investigasi akhir mengatakan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh kondisi cuaca yang meliputi kabut tebal.
Helikopter yang membawa presiden Raisi, mantan menteri luar negeri Hossein Amirabdollahian dan enam orang lainnya jatuh pada tanggal 19 Mei di lereng gunung yang diselimuti kabut di Iran barat laut. Jenazah mereka ditemukan keesokan harinya setelah operasi pencarian besar-besaran.
Laporan tersebut, yang diterbitkan oleh Staf Umum pada hari Minggu, mengesampingkan sabotase atau gangguan sebagai alasan di balik insiden tragis tersebut, dengan mengatakan bahwa “kondisi iklim dan atmosfer yang kompleks di wilayah tersebut pada musim semi adalah penyebab utama kecelakaan tersebut.”
Ditambahkan pula bahwa “munculnya kabut tebal yang tiba-tiba dan membumbung” menyebabkan helikopter jatuh ke lereng gunung, demikian dilaporkan Press TV.
Menurut laporan tersebut, semua dokumen yang terkait dengan perbaikan dan perawatan helikopter sejak pembelian dan penggunaannya sebelum insiden telah ditinjau secara menyeluruh oleh para ahli militer dan sipil, yang mengumumkan bahwa semua tindakan telah dilakukan berdasarkan peraturan standar.
Disebutkan pula bahwa para ahli juga memeriksa jalur penerbangan helikopter dan memastikan bahwa helikopter mematuhi rute yang telah ditentukan sebelumnya dan tidak mengalami penyimpangan selama penerbangan.
Para ahli juga telah menemukan iPad milik pilot yang membuktikan kebenaran informasi tentang jalur penerbangan helikopter selama penerbangan, kata laporan tersebut.
Ditambahkan pula bahwa para ahli Kementerian Pertahanan Iran telah memeriksa secara teliti bagian-bagian dan sistem yang tersisa dari helikopter yang jatuh -termasuk mesin, sistem transmisi daya, sistem bahan bakar, dan peralatan elektronik- dan tidak menemukan cacat yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Baca juga: Kepala IAEA Bersemangat Berinteraksi dengan Pemerintahan Baru Iran
Dijelaskan pula bahwa laporan dari Organisasi Meteorologi Iran dari hari sebelum dan hari kecelakaan telah diperiksa oleh para ahli.
Laporan itu juga mengatakan bahwa komite forensik melakukan uji toksikologi dan patologis pada jenazah korban dan tidak menemukan kasus yang mencurigakan.
Penyelidikan juga mengesampingkan kemungkinan adanya tindakan sabotase terhadap komponen dan sistem helikopter yang jatuh. Penyelidikan juga menolak kemungkinan bahwa helikopter tersebut mungkin telah menjadi sasaran sistem ofensif dan defensif, serangan siber, atau medan magnet dan laser.