Teheran, Purna Warta – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei mengutuk keras serangan oleh kelompok teroris bersenjata terhadap gedung konsulat Republik Islam di kota Aleppo, Suriah barat laut, dan menekankan bahwa Teheran akan mengambil tindakan hukum terhadap serangan tersebut.
Baghaei menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, setelah Iran mengatakan bahwa “elemen teroris” telah menyerang konsulatnya di Aleppo selama serangan di daerah tersebut, menyusul kebangkitan terorisme Takfiri di negara Arab tersebut.
Ia selanjutnya mengecam sebagai “tidak dapat diterima” setiap pelanggaran terhadap Konvensi Wina tentang Hubungan Konsuler (1963), yang melarang serangan semacam itu terhadap tempat dan perwakilan diplomatik.
Diplomat tinggi Iran itu juga mencatat bahwa semua anggota staf konsulat dalam keadaan aman dan sehat. Koalisi kelompok teroris yang didukung asing dan militan anti-Damaskus telah melancarkan serangan besar terhadap posisi militer Suriah di provinsi barat laut Aleppo.
Teroris Takfiri yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham melancarkan serangan skala besar di provinsi Aleppo dan Idlib di barat laut Suriah pada hari Rabu, merebut beberapa daerah, menurut laporan.
Sejak itu, pasukan pemerintah Suriah telah terlibat dalam bentrokan sengit dengan para teroris untuk merebut kembali wilayah. Israel telah menjadi pendukung utama kelompok-kelompok teroris yang menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad sejak militansi yang didukung asing meletus di Suriah pada Maret 2011.
Serangan gencar di Aleppo yang menandai kebangkitan terorisme Takfiri terjadi tepat setelah Israel tunduk pada gencatan senjata dalam perangnya di Lebanon di mana Hizbullah melakukan perlawanan sengit terhadap pasukan Israel yang mencoba menduduki kantong-kantong wilayah selatan negara tersebut.