Kabul, Purna warta – Kedutaan Iran di Kabul dalam sebuah tweet menyampaikan belasungkawa kepada orang-orang Afghanistan dan mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan dua pesawat kargo yang membawa pasokan bantuan pertama ke negara yang dilanda gempa.
Dikatakan bahwa tim bantuan dan penyelamatan Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) serta regu medis dan sukarelawan telah disiagakan untuk dikerahkan ke Afghanistan.
Baca Juga : Iran Tolak Laporan Guterres Mengenai HAM
“Tim pencarian, tim penyelamat, layanan medis darurat, pekerja penyelamat, sukarelawan, dan staf medis IRCS siap sepenuhnya untuk dikirim ke Afghanistan jika diminta oleh pemerintah,” kata pihak kedutaan.
Sebelumnya pada hari Rabu (22/6), juru bicara kementerian luar negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengeluarkan pernyataan yang menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban dan berdoa untuk pemulihan penuh para korban yang terluka.
Dia juga mengumumkan kesiapan penuh Iran untuk membantu para korban dengan upaya bantuan dan penyelamatan.
Ali Bahadori-Jahromi, juru bicara pemerintah Iran juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Iran akan mendukung rakyat Afghanistan di saat-saat sulit ini dan memberikan bantuan yang diperlukan.
Baca Juga : Turki Tutupi Kasus Khashoggi, Bin Salman Kunjungi Turki
Gempa paling mematikan sejak 2002
Korban tewas telah melampaui 1.000 orang dengan setidaknya 1.500 lainnya terluka. Menurut para pejabat yang terkait, jumlah korban kemungkinan akan meningkat saat operasi pencarian berlanjut.
Rabu pagi, gempa berkekuatan 6,1 melanda sekitar 44 km (27 mil) dari kota Khost, dekat perbatasan Pakistan.
Survei Geologi Amerika Serikat kemudian mengatakan besarnya gempa yang telah melanda wilayah diperbatasan negara Pakistan itu adalah 5,9 skala Ritcher dan telah meratakan rumah-rumah serta membuat orang-orang terperangkap di bawah puing-puing.
Pemerintah sementara di Kabul telah meminta masyarakat internasional dan badan amal global untuk membantu mereka yang terkena dampak gempa besar.
Baca Juga : Turki Duduki Irak Utara, Roket Samber Mosul, Irak
Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan pemerintah telah mengadakan rapat kabinet darurat untuk membahas permasalahan gempa besar tersebut.
“Selain membantu masyarakat yang terkena dampak gempa, semua organisasi terkait ditugaskan untuk mengirimkan tim penyelamat,” katanya.
Wakil menteri negara bagian Taliban untuk manajemen bencana alam, Mawlavi Sharfuddin Muslim mengatakan bahwa jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena gempa juga melanda daerah-daerah terpencil yang jauh.
Ini adalah gempa paling mematikan yang melanda negara yang terkurung daratan yang terletak di wilayah Pegunungan Hindukush sejak 2002 ketika gempa berkekuatan 6,1 menewaskan sekitar 1.000 orang di Afghanistan utara.
Sebelum itu, pada tahun 1998 gempa bumi berkekuatan 6,1 skala Richter dan gempa susulan di timur laut Afghanistan mengakibatkan kematian sedikitnya 4.500 orang.
Baca Juga : Iran Kutuk Penerapan Sanksi Untuk Tujuan Politik
Negara tetangga mengungkapkan kesedihan dan belasungkawa
Banyak negara di sekitar Afganistan menyampaikan belasungkawa atas bencana yang terjadi.
Presiden Pakistan Arif Alvi mengatakan negaranya berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Afghanistan pada saat yang membutuhkan ini.
“Saya sedih atas hilangnya nyawa yang berharga akibat gempa bumi di Afghanistan & mengungkapkan simpati saya kepada mereka yang terkena dampak ini,” tulis Alvi dalam sebuah tweet.
Shehbaz Sharif, perdana menteri Pakistan mengatakan bahwa otoritasnya yang terkait sedang bekerja untuk mendukung Afghanistan pada saat dibutuhkan.
Juru bicara kementerian luar negeri India Arindam Bagchi juga menyatakan simpatinya kepada para korban dan keluarga mereka, serta semua yang terkena dampak insiden tragis itu.
Baca Juga : Iran Tangkap Mata-Mata Mossad di Tenggara Iran
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah tweet mengatakan badan kesehatan dunia akan terus mendukung orang-orang yang membutuhkan di seluruh negeri.