Teheran, Purna Warta – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran dengan tegas menolak tuduhan yang dilontarkan terhadap Iran dalam pernyataan bersama pertemuan para Menteri Luar Negeri G7 yang diadakan di Kanada, menyebut klaim tersebut tidak berdasar, tidak bertanggung jawab, dan sepenuhnya tidak valid.
Esmaeil Baqaei mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 13 November bahwa dukungan G7 terhadap upaya ilegal AS dan tiga negara Eropa untuk menyalahgunakan mekanisme penyelesaian sengketa JCPOA — yang bertujuan memulihkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang sebelumnya dibatalkan terhadap Iran — merupakan dukungan terbuka terhadap tindakan yang melanggar hukum secara internasional.
Ia menekankan bahwa tidak ada pembingkaian politik oleh G7 yang dapat menyembunyikan sifat fundamental ilegal dan tidak dapat dibenarkan dari tindakan yang diambil oleh AS dan troika Eropa.
Juru bicara tersebut juga mengkritik tuntutan G7 atas perluasan kerja sama Iran dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), menyebutnya “penipuan dan intervensionis” mengingat kelompok tersebut secara sengaja mengabaikan serangan militer ilegal AS dan rezim Zionis terhadap fasilitas nuklir damai Iran.
Ia mencatat bahwa penarikan diri Washington secara sepihak dan ilegal dari JCPOA pada tahun 2018 dan tindakan agresinya selanjutnya terhadap fasilitas nuklir damai Iran tetap menjadi penyebab utama situasi saat ini, sementara ketiga negara Eropa, dengan mengikuti jejak AS dan gagal memenuhi komitmen mereka, telah semakin melanggar perjanjian tersebut dengan itikad buruk.
Baqaei juga mengecam sikap G7 terhadap Palestina sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan bertentangan dengan kewajiban internasional kelompok tersebut. Ia mencatat bahwa dukungan tanpa syarat AS dan sekutunya terhadap rezim Zionis, ditambah dengan toleransi mereka terhadap pendudukan dan tindakan rezim tersebut terhadap rakyat Palestina, telah sepenuhnya merusak kredibilitas retorika hak asasi manusia mereka.
Menanggapi tuduhan G7 terkait Ukraina, juru bicara tersebut menegaskan kembali posisi berprinsip Iran yang menentang perang dan mendukung resolusi diplomatik melalui dialog antarpihak yang terlibat. Ia menekankan bahwa Iran tidak berperan dalam konflik tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka yang melontarkan tuduhan harus meninggalkan narasi yang membenarkan diri sendiri dan justru mengoreksi kebijakan mereka sendiri yang cacat yang telah berkontribusi pada ketidakamanan global.
Pada pertemuan mereka tanggal 11-12 November di Niagara di bawah kepemimpinan Kanada, para Menteri Luar Negeri G7 mendesak Iran untuk memenuhi kewajiban berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB dan Perjanjian Non-Proliferasi, melanjutkan kerja sama penuh dengan IAEA, dan kembali terlibat dalam perundingan langsung dengan AS.


