Doha, Purna Warta – Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Emir Qatar menekankan pentingnya hubungan dan perluasan kerja sama kedua negara dalam masalah regional dan bilateral.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Hossein Amir Abdullahian berkunjung pada hari Selasa (11/1) ke Doha untuk kunjungan kedua ke dua negara Teluk dalam mengadakan pembicaraan dengan pejabat Qatar dan bertemu dengan Syeikh Tamim bin Hamad Al Thani, Emir Pemerintah Qatar.
Baca Juga : Kremlin: Kami Kurang Optimis Negosiasi Dengan Amerika Serikat
Dalam pertemuan ini, Menlu Iran menyampaikan salam Ayatullah Sayyid Ibrahim, Presiden negara Republik Islam Iran dan mengkaji perkembangan terakhir hubungan kedua negara di berbagai bidang politik, perdagangan, keamanan dan ekonomi, dan menganalisis kapasitas untuk memperluas hubungan antara kedua negara terutama dalam bidang interaksi ekonomi.
Menlu Iran menekankan perlunya pembentukan kerja sama kedua negara khususnya di bidang ekonomi dengan menyebutkan beberapa keunggulan Iran perihal potensi menguntungkan dalam kerja sama ekonomi.
Menlu Iran juga menjelaskan pendekatan pemerintah ke-13 terhadap hubungan dengan tetangganya, dan mencatat perlunya pertukaran delegasi di tingkat tertinggi kedua negara untuk konsultasi antara kedua negara.
Dalam pertemuan ini, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran menekankan visi regional dan kesiapan Republik Islam Iran di bidang pengembangan interaksi dengan negara-negara kawasan dalam format bilateral atau multilateral.
Baca Juga : Iran Produksi Lengan Robot Industri Kualitas Luar Negeri
Perkembangan terakhir dalam pembicaraan Wina tentang pencabutan sanksi, isu-isu terkait Afghanistan dan Yaman sebagai isu-isu yang diangkat oleh Menteri Luar Negeri Iran dalam pertemuan itu, di mana Emir Qatar juga mengklarifikasi pandangan negaranya tentang masalah ini.
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani juga menekankan pentingnya hubungan kedua negara di bidang isu regional, serta kepentingan negaranya dalam memperluas kerja sama di antara dua negara.