Damaskus, Purna Warta – Sumber berita melaporkan dimulainya kembali konflik antara milisi tentara bayaran pasukan pendudukan Amerika dan milisi tentara bayaran angkatan bersenjata Türkiye di provinsi utara Aleppo, Suriah, dan beberapa orang tewas dalam bentrokan tersebut.
Situs berita Al-Arabi Al-Jadeed hari Senin, mengutip sumber informasinya, menulis bahwa milisi yang dikenal sebagai “Pasukan Demokratik Suriah” (SDF) melakukan serangan artileri di markas kelompok teroris “Faylaq al-Sham / Legiun Syam” yang berafiliasi dengan milisi yang dikenal sebagai “Tentara Pembebasan Suriah”.
Milisi SDF didukung oleh Angkatan bersenjata Amerika Serikat dan kelompok teroris “Tentara Pembebasan Suriah” yang didukung oleh Türkiye, keduanya menduduki utara dan timur laut Suriah.
Sumber-sumber ini mengumumkan bahwa serangan itu terjadi di poros Basufan di utara Aleppo, dan dua militan kelompok Filaq al-Sham tewas.
Bentrokan di jalur kontak kedua belah pihak di utara dan timur Suriah telah berhenti sejak tadi malam, namun kembali berlanjut hari ini, Senin 31 Juli.
Berdasarkan laporan tersebut, tentara Türkiye juga menargetkan wilayah desa “Kaloteh” di Afrin, yang berada di bawah kendali milisi SDF, dengan serangan artileri.
Apa yang disebut “Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah” yang berafiliasi dengan oposisi pemerintah Suriah yang berada di luar Suriah juga mengumumkan bahwa serangan artileri Türkiye ini mengakibatkan seorang wanita dan seorang anak terluka.
Sebelumnya, sebuah drone milik pasukan pendudukan Türkiye di Suriah menargetkan kota Tall Rifat di utara provinsi Aleppo, tempat pasukan SDF berada, dan tidak ada statistik yang diterbitkan mengenai korban dari serangan ini.
Dengan mengumumkan berita ini, surat kabar Suriah Al-Watan menambahkan: Penjajah Türkiye juga menargetkan desa Tal al-Laban di timur laut al-Hasakah dan menyebabkan kerugian pada warga di daerah itu.
Menurut perjanjian tahun 2017 antara Iran, Rusia dan Türkiye sebagai negara penjamin perdamaian Astana, empat zona aman didirikan di Suriah (de eskalasi).
Tiga wilayah berada di bawah kendali angkatan bersenjata Suriah pada 2018, tetapi wilayah keempat, yang meliputi provinsi Idlib di barat laut Suriah dan sebagian provinsi Latakia, Hama, dan Aleppo, masih dikuasai kelompok-kelompok teroris. Dan penguasaan wilayah ini sebagian besar berada di tangan kelompok teroris Tahrir Al-Sham (dulu adalah Jabhat Al-Nusra).
Pada akhir musim panas 2018, pemimpin Rusia dan Türkiye mencapai kesepakatan di Sochi, Rusia, di mana Türkiye berjanji untuk menyingkirkan atau melucuti senjata teroris yang berbasis di wilayah ini tanpa pertumpahan darah, hal yang belum terjadi hingga saat ini dan para teroris di wilayah ini, dimana sesekali mereka menyerang pasukan militer Suriah atau pangkalan Rusia di sekitar wilayah-wilayah tersebut.