Damaskus, Purna Warta – Perwakilan tetap Suriah untuk DK PBB mengatakan keputusan dewan untuk mengirim bantuan ke Suriah melalui Turki dan daerah yang dikuasai teroris adalah pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah.
Suriah menganggap keputusan Dewan Keamanan PBB untuk memberikan bantuan kepada negara itu melalui oposisi dan teroris sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah.
Baca Juga : Pukulan Berat Tentara Suriah ke Posisi Teroris di Pinggiran Hama dan Idlib
Bassam Sabbagh, perwakilan tetap Suriah untuk organisasi tersebut, mengatakan pada Jumat malam (9/7), bahwa mekanisme pengimporan bantuan kemanusiaan, yang dengan suara bulat disetujui oleh DK PBB, tidak dapat diterima dan ditolak.
Sabbagh mengatakan mekanisme itu melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Suriah dan memiliki kelemahan besar, dan gagal menjamin bahwa bantuan akan sampai ke pihak yang berhak, bukan teroris.
Perwakilan tetap Suriah untuk PBB mengatakan, “Negara-negara Barat bersikeras mengabaikan masalah dan aspek ini, dan upaya mereka difokuskan pada perluasan mekanisme bantuan, yang sejalan dengan skenario mereka.”
Menurut kantor berita SANA, Bassam Sabbagh mengatakan bahwa dengan keputusan ini, negara-negara Barat menegaskan kembali bahwa mereka tidak memperhatikan masalah dan penderitaan rakyat Suriah dan pelanggaran DK PBB berkelanjutan terhadap kedaulatan Suriah dan pengepungan rakyat Suriah.
Baca Juga : Mengapa Amerika Serikat Bersikeras Menduduki Suriah?
Dewan Keamanan PBB pada Jumat (9/7), dengan suara bulat memperpanjang implementasi Resolusi 2585 tentang pengiriman bantuan kemanusiaan ke Suriah.
Bantuan itu masuk ke Suriah melalui Turki dan penyeberangan Bab al-Hawa di Suriah, yang diduduki oleh kelompok bersenjata dan teroris.