Teheran, Purna Warta – Seorang penasihat senior Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, Brigadir Jenderal (Brigjen) Hatami mengatakan rezim Israel tidak akan pernah mampu menghilangkan kekuatan militer dan ideologis Front Perlawanan di Palestina, Lebanon, dan Yaman.
Baca juga: Iran dan Pakistan Desak Perang Melawan Terorisme untuk Tingkatkan Keamanan Perbatasan
Berpidato dalam sebuah pertemuan dengan para komandan Angkatan Darat Iran di Teheran pada hari Senin, Brigadir Jenderal Amir Hatami mengatakan rezim Israel mengalami kekalahan dan keruntuhan politik setelah agresinya di Jalur Gaza dan Lebanon.
Ia mengatakan perkembangan terkini di kawasan dan di seluruh dunia mengungkap “kedalaman konspirasi dan kejahatan poros Zionis-Amerika dengan dukungan langsung negara-negara Barat dan kebungkaman mematikan organisasi-organisasi internasional.” Ia mengatakan Israel menormalisasi hubungan dengan negara-negara regional sebelum Operasi Banjir Al-Aqsa, yang diluncurkan oleh pejuang perlawanan Palestina pada 7 Oktober 2023, tetapi perlawanan Hamas dan Hizbullah di Palestina dan Lebanon mengakhiri rencana rezim tersebut.
Brigjen Hatami, mantan menteri pertahanan, menekankan bahwa Hamas dan Hizbullah telah mengalahkan tentara Israel, yang gagal membebaskan tawanannya dan terpaksa mundur serta menerima gencatan senjata yang memalukan untuk menghindari jatuhnya korban lebih lanjut. “Posisi keamanan, militer, politik, dan ekonomi rezim Zionis telah sangat melemah dan mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan waktu sebelum Operasi Banjir Al-Aqsa.”
Israel dipaksa menerima kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas pada hari Rabu. Kesepakatan yang telah lama ditunggu-tunggu itu mulai berlaku pada hari Minggu. Sebagai bagian dari fase pertama kesepakatan gencatan senjata, Israel pada hari Senin membebaskan 90 orang Palestina yang diculik setelah Hamas membebaskan tiga tawanan Israel.
Baca juga: Jakarta Tepis Laporan Rencana Relokasi Warga Gaza ke Indonesia
Brigjen Hatami, penasihat Pemimpin untuk urusan Angkatan Darat, lebih lanjut mengatakan sistem yang arogan telah melakukan banyak kejahatan terhadap rakyat Iran di berbagai bidang, dengan mengatakan bahwa Iran telah berhasil mengalahkan semua rencana tersebut.
Dia memperingatkan bahwa musuh berusaha melancarkan perang psikologis dan media untuk mencapai tujuan yang gagal dicapainya secara militer.