Amman, Purna Warta – Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan penempatan pasukan di Yordania sebagai persiapan untuk melindungi Israel apabila perang meluas.
Perintah tersebut termasuk penempatan dua kapal induk di laut mediterania sebelah timur dan penguatan sistem pertahanan udara di Kawasan. Tercatat Amerika telah mengirim 60 pesawat kargo berisi senjata, bom cadang ke Israel sejak Minggu (22/10) lalu.
Baca Juga : Ruang Operasi Gabungan Telah Dibentuk Untuk Hadapi Israel
Yordania termasuk dari 6 negara Arab yang akan mendapatkan instalasi sistem rudal patriot AS menjelang serangan darat Israel ke Gaza. Skuadron jet tempur F-15E Strike Eagle dan A-10 juga telah ditempatkan di pangkalan udara Muwaffaq Salti di Amman.
Seluruh skuadron pesawat tempur ini dikelola langsung oleh US Central Command (CENTCOM). Pentagon mengatakan akan mengirim skuadron F-16 namun tidak ada penjelasan terkait negara di negara manakah skuadron tersebut akan ditempatkan.
Sementara itu, Yordania membantah laporan yang mengatakan bahwa AS menggunakan pangkalan udaranya.
“Apa yang sedang tersebar di media sosial terkait pangkalan udara kerajaan Yordania yang digunakan AS untuk mensuplai tentara Israel dengan senjata dan bom itu tidak benar”.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa ‘rumor’ seperti ini berniat untuk menciptakan keraguan atas sikap tegas Yordania terhadap masalah Palestina.
Baca Juga : Hamas: Netanyahu akan Hadapi Kekalahan Lebih Besar di Gaza
Meski begitu, Yordania tidak membantah bahwa ada dua skuadron pesawat tempur AS yang tiba di Yordania dan bahwa AS akan membangun sistem rudal patriot di negara tersebut.
Namun Yordania mengklaim bahwa pembangunan tersebut merupakan permintaan Yordania yang umumnya adalah untuk menghalau rudal balistik dan memerangi ‘drone yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba’. Amman memastikan ‘tidak ada satupun peluru yang disuplai ke Israel melalui bandaran Yordania’.