Dushanbe, Purna Warta – Menurut laporan Bagian Politik Luar Negeri Kantor Berita setempat, Sayyid Abbas Araghchi, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, yang tengah melakukan kunjungan resmi ke Dushanbe, Tajikistan, sebagai ketua delegasi diplomatik tinggi, pada Selasa sore bertemu dan mengadakan pembicaraan dengan Sirojiddin Muhriddin, Menteri Luar Negeri Tajikistan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri membahas perkembangan hubungan bilateral di berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, perdagangan, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan akademik, pariwisata, serta urusan konsuler. Keduanya juga berdiskusi mengenai cara-cara memperkuat dan memperluas kerja sama serta mempermudah hubungan antar sektor swasta dan rakyat kedua negara.
Pertemuan itu juga mencakup pembahasan perkembangan regional di Asia Barat dan situasi di Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Iran menyampaikan apresiasi atas sikap prinsipil dan tegas Tajikistan dalam mengecam agresi militer yang ditujukan terhadap Iran. Ia menekankan dampak berbahaya dari pelanggaran hukum internasional secara terus-menerus oleh rezim Zionis, terutama dalam bentuk genosida di wilayah pendudukan Palestina dan serangan berulang terhadap negara-negara lain.
Dalam hal ini, Araghchi menegaskan urgensi tindakan segera dan efektif dari komunitas global dan negara-negara Islam untuk membantu rakyat Gaza dan menghentikan kejahatan rezim tersebut.
Menlu Tajikistan menyambut baik adanya tekad bersama para pemimpin dua negara sahabat dan berbahasa serumpun untuk memperkuat hubungan dan meningkatkan interaksi dalam semua bidang yang menjadi kepentingan bersama. Ia menyebut bahwa pengembangan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara sangat penting, dan menyatakan kesediaan penuh Tajikistan untuk memajukan tujuan tersebut.
Dalam pertemuan antara Araghchi dan Sirojiddin Muhriddin, turut dibahas juga isu-isu seputar hubungan internasional dan kerja sama dalam organisasi-organisasi internasional, termasuk PBB. Kedua pihak menyepakati peningkatan koordinasi dan kerja sama di tingkat internasional demi memajukan kepentingan bersama, termasuk melestarikan warisan budaya, bahasa, dan peradaban bersama, serta dukungan timbal balik terhadap posisi masing-masing di berbagai forum global.


