Sukabumi, Purna Warta – Siapa yang aniaya bocah penyandang disabilitas di Sukabumi masih belum diketahui. Pihak terkait kesulitan untuk menggali informasi dari bocah disabilitas mental tersebut.
Badrudin, Kades Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud membenarkan soal sulitnya mengungkap pelaku penganiayaan terhadap korban meskipun berbagai upaya telah dilakukan pihaknya bersama kepolisian setempat.
“Anak ini tidak bisa komunikasi dengan lancar, kasusnya kan sudah ditangani Polsek Tegalbuleud dan sudah penyelidikan. Hanya kemarin anaknya ditanya tidak bisa bicara malahan seperti kebingungan,” kada Badrudin kepada wartawan, Jumat (3/12/2021).
Badrudin mengenal korban yang memang kerap mondar-mandir dan meminta-minta. Namun karena kondisinya sebagai penyandang disabilitas, meskipun baru mengalami penganiayaan keji korban menganggap seolah tidak terjadi apa-apa.
“Lukanya di jari kaki kiri kanan dicabutin kukunya dan bibir atasnya juga terluka sepertinya sama rokok disundut. Pas paginya (setelah kejadian) dia langsung ya namanya anak begitu, jalan lagi biasa. Posisi anak ini yatim, jadi bukan yatim-piatu ibunya tidak ada di rumah sejak lama,” tutur Badrudin.
Sepeninggal sang nenek, korban sehari-harinya diketahui tinggal bersama kakek tirinya. Kediaman mereka tidak jauh dari uwak korban, mereka tinggal berdua karena kakek tiri korban tidak dikaruniai anak.
“Korban hidup dengan kakek tiri, kakeknya ini tidak punya anak. Setiap hari diurus oleh kakeknya itu, kalau pulang ya diurusin makan dan sebagainya. Uwaknya juga tinggal tidak jauh, yang paling marah itu ya uwaknya katanya kok ada ya orang yang tega sampai menyiksa anak seperti itu,” tutur Badrudin.
“Kepolisian memang mencurigai seseorang, namun tidak serta merta mengamankan orang itu karena kan harus ada saksi dan lainnya. Bingung juga karena kondisi anaknya diajak ngobrol juga kadang tidak nyambung,” ungkap Badrudin menambahkan.
Bocah laki-laki penyandang disabilitas berusia 12 tahun di Kabupaten Sukabumi menjadi korban kekerasan dari orang tidak dikenal. Selain terdapat luka sundutan rokok, kuku jari kaki korban juga dicabut.
Menurut info, peristiwa yang menimpa bocah asal Kecamatan Tegalbuleud itu awalnya diketahui oleh tetangganya bernama Ica. Menurutnya kondisi bocah yang mengalami disabilitas mental itu kini dalam kondisi demam.
“Anak tersebut tinggal bersama kakeknya, kejadian itu ketahuan pada Rabu (1/12) sore kemarin. Dia pulang sudah mengalami luka pada bagian mukanya dan kuku kakinya ada yang nyabutin,” kata Ica kepada wartawan, Kamis (2/12/2021).