Jakarta, Purna Warta – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berjalan dengan lancar. Untuk mengakselerasi transaksi, QRIS berbasis Near Field Communication (NFC) atau QRIS Tap segera diimplementasikan.
Baca juga: Demonstrasi Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Surat Tuntutan Diterima Setneg RI
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengungkapkan bahwa QRIS Tap NFC diharapkan mulai diimplementasikan pada triwulan I tahun 2025. Teknologi ini memungkinkan masyarakat melakukan pembayaran hanya dengan menempelkan handphone ke alat pembayaran.
“Rencananya QRIS Tap NFC kalau nggak ada halangan, kita mudah-mudahan di triwulan I (2025) bisa melakukan implementasi ini. Saat ini ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia) sudah siap. Industrinya juga siap,” kata Filianingsih dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI, di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2024).
Filianingsih menyebut bahwa BI saat ini masih menyempurnakan aspek bisnis dan teknis. Uji coba System Integration Testing (SIT) dan User Acceptance Testing (UIT) telah dilakukan dengan tingkat keberhasilan 100%.
“Jadi nanti kita akan mulai dengan transportasi. Sehingga nanti kalau masuk MRT atau apa. Tinggal melenggang aja gitu ya, jadi nggak usah susah-susah gitu,” ujarnya.
Hingga November 2024, jumlah pengguna QRIS mencapai 55,02 juta atau 100% dari target tahunan. Volume transaksinya pun melampaui target, mencapai 5,46 miliar kali transaksi atau 218% dari target 2,5 miliar.
Selain QRIS, Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan pembaruan teknologi pada layanan BI-Fast. Mulai 21 Desember 2024, BI-Fast akan mendukung transaksi secara kolektif melalui satu bundel dengan maksimum 500 transaksi.
“Ini digunakan oleh para korporasi untuk bayar gaji, kan bayar gaji ada jumlah pegawai (lebih dari satu),” ujar Perry.
Baca juga: MPR RI Dorong Peran Aktif OKI dalam Mendukung Kemerdekaan Palestina
Fitur baru ini memungkinkan transaksi bulk credit atau transfer kredit massal, di mana dana dapat dipindahkan dari satu atau beberapa pengirim kepada satu atau beberapa penerima dengan nominal yang sama atau berbeda.
“Kedua BI-Fast juga bisa layani fast payment dan yang ketiga adalah transaksi untuk direct debit,” jelasnya.
Dengan transformasi ini, BI terus memperkuat ekosistem transaksi digital di Indonesia, menjadikannya lebih mudah, cepat, dan efisien.