Purna Warta – Gunung Merapi yang terletak di perbatasan wilayah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali menyemburkan awan panas dari dalam kawah mencapai ketinggian 600 meter.
“Terjadi erupsi Gunung Merapi pada hari Minggu, 6 Februari 2022, pukul 15:12 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak (± 3.568 m di atas permukaan laut),” demikian dikutip dari laman resmi magma.esdm.go.id, Minggu (6/2/2022).
Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, kolom abu Gunung Merapi teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya.
“Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47 mm dan durasi 129 detik,” imbuhnya.
PVMBG menginformasikan bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Kemudian, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Selanjutnya, pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Tak hanya itu, PVMBG juga meminta agar masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” pungkasnya.