Jakarta, Purna Warta – Menyanggupi permintaan Direktur Perpustakaan Pusat Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) untuk mendapatkan kitab-kitab rujukan mazhab Syiah, sebagai ormas Islam bermazhab Syiah, Ahlulbait Indonesia (ABI) mendonasikan sekitar 23 judul kitab referensi mazhab Islam Syiah, pada Rabu (9/8), sebagaimana dilansir situs resmi organisasi ini.
Baca Juga : Ekstremis di Denmark Lecehkan Al-Qur’an di Depan kedutaan Turki dan Irak
Sekjen DPP ABI, Sayyid Ali Ridha mengatakan kesanggupannya untuk menyediakan buku-buku lain dari mazhab Syiah, bila memang UIII membutuhkan. “Bila dari perpustakaan ini ada butuh buku-buku apa begitu, yang sedang dicari, kami siap carikan,” kata Sayyid Ali Ridha.
“Insya Allah mudah-mudahan bermanfaat walaupun masih tahap awal, ini masih sekitar 23, ya,” tambahnya dalam pertemuan dengan Direktur Perpustakaan Pusat UIII, Dr. Phil. Syafiq Hasyim, MA.
Merespon kesanggupan ABI, Prof. Syafiq Hasyim menyampaikan rasa terimakasihnya atas donasi kitab-kitab dari Ormas ABI. Ia juga mengatakan bahwa UIII membangun perpustakaan dengan harapan agar dapat menjadi sumber-sumber rujukan seputar tradisi islam dalam berbagai hal, seperti aliran dan lain-lainnya.
“Jadi memang kami ingin memiliki khasanah, terutama tentang tradisi Syiah yang sangat kaya,” kata tokoh Islam yang kerap disapa Gus Syafiq itu.
Ia mengaku memiliki angan-angan bahwa pusat atau studi Islam yang ada di UIII memiliki kajian yang kuat tentang Timur Tengah, Persia, terutama kajian kitab klasik. “Jadi, terima kasih sekali responnya dan semoga ini menjadi awal secara terus menerus dan tukar menukar informasi,” tutur Gus Syafiq.
Baca Juga : Ada Apa di Balik Peristiwa Baru-baru ini di Lebanon?
Anggota Dewan Syura ABI, Ust. Musa Kazhim mengatakan insya Allah ABI akan melanjutkan rencana kerjasama dengan UIII ke pihak-pihak yang biasa membantu ABI untuk menyediakan kitab-kitab rujukan mazhab Syiah. “Jadi perpustakaan ini akan berwibawa kredibel, karena memiliki referensi primer, yang tidak dimiliki orang lain,” ujar Ust. Musa.
Pada kesempatan tersebut, ABI mendonasikan sekitar 23 judul kitab referensi mazhab Islam Syiah. Di antaranya Kitab Ushul Kafi, Furu’ul Kafi, Radhatul Kafi, Man la Yahdhurul Faqih, Tadzhibul Ahkam, al-Ibtishar, dan lainnya.
Sayyid Ali Ridha juga memperkenalkan buku-buku produk ABI yang juga ikut didonasikan. Di antaranya Buku Putih Syiah, Syiah Menurut Syiah, dan Manifesto ABI. Ia juga menyampaikan kesiapan Ormas ABI membantu mahasiswa UIII yang ingin melakukan penelitian. “Baik sebagai narasumber atau sebagai rujukan permasalahan,” katanya. “Kami akan merasa mewah kalau yang datang itu kampus untuk meneliti.”
Delegasi ABI yang terdiri dari Sekjen DPP ABI Sayyid Ali Ridha, Wasekjen DPP ABI Arif Hambari, dan Anggota Dewan Syura ABI Ust. Musa Kazhim juga berkesempatan bersilaturahmi dengan Dekan Fakultas Studi Islam UIII, Prof. Noorhaidi Hasan, didampingi oleh Kaprodi Doktoral Studi Islam Prof. Syamsul Rijal, M.A., Ph.D di ruang Dekan.
Terkait donasi sejumlah kitab tersebut, Prof. Noorhaidi mengatakan referensi utama itu perlu, agar mahasiswa dalam melakukan penelitiannya tidak merujuk pada buku sumber kedua atau pun ketiga. “Kalau ada lagi…[red kitab],” ujar Prof. Noorhaidi, yang kemudian ditanggapi I Sayyid Ali Ridha dengan, “Insya Allah.”
Baca Juga : ECOWAS Izinkan Intervensi Militer di Niger
Sayyid Ali Ridha menjelaskan tentang Ormas ABI yang dibentuk pada 2010 dan saat ini memasuki tahun ke-13. ABI juga sudah resmi terdaftar sebagai ormas keagamaan di pemerintah. “Kami ada di 29 Provinsi dan 139 Kabupaten/kota. Kami sudah secara terbuka menyatakan bahwa kami adalah ormas dari komunitas bermazhab Syiah. Sejak awal berdiri sudah ada legalitas dari kementerian agama,” kata Sayyid Ali Ridha.
Ia juga menegaskan bahwa ABI sudah tidak dalam rangka menjaga jarak dengan siapa pun. Bahkan ABI juga siap menjadi rujukan dan narasumber ketika ada penelitian dari dosen atau mahasiswa UIII atau dari kampus lainnya. “Insya Allah kami bangun Kerjasama apapun yang bisa dengan kampus UIII ini,” tutur Sekjen DPP ABI.
Menjawab tawaran tersebut, Prof. Noorhaidi mengatakan, mempersilahkan mahasiswa atau dosennya yang ingin mengkaji tentang Syiah. “Silahkan saja. Kami ini lembaga akademik, ada metode dan cara mengkaji, sama saja dengan mengkaji kitab Suni, juga metode itu berlaku,” tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa selama ini kajian-kajian itu untuk membela keyakinannya atau menyalahkan keyakinannya. Namun di UIII, kata Prof. Noorhaidi tidak bisa seperti itu. “Kalau di sini tidak! Bukan membela atau menyalahkan, memahami saja kenapa begini, kenapa begitu. Posisi akademisi, peneliti itu memang harus begitu,” tegasnya.
“Mengkaji untuk memahami kemudian menjelaskan. Kita netral saja,” tambahnya. Ia juga mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungan silaturahmi dari Ormas ABI.
Baca Juga : Skema Gila AS untuk Memicu Kerusuhan Massal 2022 di Iran
Mendengar penjelasan Prof. Noorhaidi, Sayyid Ali Ridha mengaku lega, sebab masih ada pihak yang membuka pikiran untuk mengembangkan pemikiran Islam, salah satunya adalah pemikiran dari Islam mazhab Syiah.
“Mudah-mudahan ini sebagai langkah awal ukhuwah keterbukaan pemikiran dan sebagainya,” pungkas Sayyid Ali Ridha.