Balikpapan, Purna Warta – Peristiwa mengenaskan terjadi hari ini di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kecelakaan beruntun yang dipicu oleh truk tronton pembawa kontainer berat 20 ton yang mengalami rem blong.
Sopir truk bernama M Ali (47) telah ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa nahas tersebut. Polisi mengungkap tersangka Ali mengambil truk tronton dari gudang perusahaan tempat dia bekerja. Kondisi truk dilaporkan cukup baik saat awal dikendarai oleh tersangka.
Polisi menyebut Ali mengambil truk dari gudang perusahaan pada Kamis (20/1) malam tadi. Tak ada masalah saat truk dibawa tersangka.
“Hasil keterangan sementara bahwasanya truk ini tadi malam itu sudah diambil dari gudang menuju tempat loading barang, dan belum ada masalah pada saat itu” kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo kepada wartawan, Jumat (21/1/2022).
Yusuf mengatakan Ali mulai mengemudikan truk tronton sekitar pukul 05.00 Wita. Ali bertolak dari Pulau Galang ke Balikpapan. Selama perjalanan, kondisi truk tak ada masalah. Kondisi pengereman diklaim berjalan normal.
Namun, kondisi yang awalnya tak ada masalah kemudian berubah seketika. Tepat pukul 06.15 Wita, kecelakaan maut terjadi.
Truk tronton yang dikendarai Ali mulai blong saat memasuki turunan di Simpang Rapak, Balikpapan. Dalam kondisi tersebut, Ali berupaya mengontrol kecepatan truk melalui persneling. Upaya tersebut sia-sia.
“Tapi karena kondisi jalan konturnya menurun dan dia bawa beban muatan kurang-lebih 20 ton sehingga laju kendaraan tidak dapat dicegah kembali. (Blank) meluncur saja sampai dia berhenti menabrak bundaran di tengah-tengah perempatan itu,” lanjut Yusuf.
Selepas kecelakaan terjadi, petugas evakuasi dan warga berdatangan ke lokasi menolong korban. Hingga terakhir kali dilaporkan ada 4 korban tewas dan 30 korban luka berat dan ringan.
Untuk memastikan penyebab kecelakaan, polisi terus bekerja dengan melakukan olah TKP tambahan dengan traffic accident analysis (TAA). Sebab, dugaan kecelakaan tak hanya soal rem blong, tapi mungkin ada juga dugaan dari beban berat hingga truk tak layak jalan sejak awal.