PurnaWarta – Mempelajari Al-Qur’an tak harus selalu menjadi urusan yang serius. Setidaknya itu yang ada dalam pikiran Yahya Edward Hendrawan, seorang guru ngaji yang mengajar sambil berdadan ala badut. (REUTERS/Willy Kurniawan)
Di salah satu panti asuhan di Tangerang, Banten, Yahya mengajar ngaji sembari mengenakan kostum badut lengkap dengan riasannya yang penuh warna. ‘Badut syariah’, begitu dia menjuluki dirinya sendiri. (REUTERS/Willy Kurniawan)
Yahya Edward Hendrawan mengajarkan cara mengaji pada anak-anak di salah satu panti asuhan di Tangerang, Banten, sambil berdandan seperti badut.
“Kalau kita minta anak mengaji, agak susah. Tapi, kalau ada badut, mereka merasa masuk kelas dengan suatu tujuan,” ujar Yahya, melansir Reuters. (REUTERS/Willy Kurniawan)