PurnaWarta – Sekelompok mahasiswa menghadiri kelas di sebuah universitas swasta di Kabul pada Selasa (7/9). Selama di kelas, siswa laki-laki dan perempuan duduk terpisah dengan dibatasi tirai. (Photo by Aamir QURESHI/AFP)
Selain tirai, Taliban juga mewajibkan setiap mahasiswi universitas-universitas di negara itu memakai niqab atau penutup wajah untuk kuliah. (Photo by Aamir QURESHI/AFP)
Namun, sejumlah universitas di Kabul, Afghanistan, komplain dan menolak aturan-aturan kaku Taliban itu terutama terhadap mahasiswi. (Reuters)
Direktur Universitas Gharjistan, Noor Ali Rahmani, sangat keberatan dengan aturan wajib niqab bagi mahasiswinya. (Photo by Aamir QURESHI/AFP)
Jumlah kampus dan universitas di Afghanistan terus meningkat sejak 2001 ketika Taliban digulingkan dari Afghanistan di bawah kependudukan Amerika Serikat. (Photo by Aamir QURESHI/AFP). Namun, pelajar dan mahasiswa Afghanistan, terutama perempuan kembali berada di bawah bayang-bayang ketakutan jika Taliban akan kembali menerapkan aturan yang sangat kaku dan cenderung diskriminatif terhadap kaum wanita seperti 25 tahun lalu. (Photo by Aamir QURESHI/AFP).