Sana’a, Purna Warta– Pada hari Jumat (20/12), rakyat Yaman mengadakan pawai dengan satu juta orang di ibu kota Sana’a dan provinsi lainnya untuk menyuarakan kesiapan mereka dalam menghadapi kemungkinan agresi Amerika-Zionis terhadap negara mereka.
Dalam pernyataan akhir, rakyat Yaman meneriakkan slogan anti-Amerika dan anti-Israel serta menegaskan posisi mereka untuk terus berjuang melawan agresi mereka.
Baca juga: Mandat Penangkapan ICC dan Putusan ICJ Memicu ‘Mobilisasi Rasa Malu’ Bagi Israel
Aksi protes ini datang sehari setelah Israel menargetkan ibu kota Sana’a dan provinsi strategis Hudaydah di barat, yang menyebabkan beberapa orang tewas dan terluka.
Serangan udara Israel menargetkan stasiun pembangkit listrik Haziz dan Dhahban dekat ibu kota, serta pelabuhan Hudaydah dan fasilitas minyak Ras Isa.
Para pengunjuk rasa memperingatkan pemerintah dan negara-negara Muslim bahwa dunia akan menentukan hubungannya berdasarkan kepatuhan mereka pada prinsip dan nilai-nilai.
Mereka juga memperingati hari jadi pendirian gerakan perlawanan Palestina Hamas dan sayap militernya, Brigade Izzuddin al-Qasam.
Rakyat Yaman memuji kelanjutan operasi unik oleh perlawanan Palestina di Jalur Gaza melawan geng kriminal Israel.
Dalam pernyataan mereka, mereka juga menyerukan kepada negara-negara Muslim dan Arab untuk bergabung dengan front yang mendukung rakyat dan perlawanan di Gaza dan menggunakan segala kemampuan mereka untuk mendukung rakyat Palestina.
Israel memulai perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap rezim Israel sebagai respons terhadap kampanye pemusnahan dan kehancuran yang telah berlangsung puluhan tahun terhadap Palestina.
Serangan berdarah rezim terhadap Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 45.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai sekitar 107.500 lainnya, demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat. Ribuan lainnya juga hilang dan diperkirakan tewas di bawah puing-puing.