Pencucian Uang UEA untuk Ganggu Situasi di Provinsi Timur Yaman

Al-Mehra, Purna Warta Sumber-sumber informasi mengatakan bahwa UEA telah melakukan pencucian uang dengan mengirimkan beberapa juta dirham ke salah satu bagiannya untuk mengulangi pengalaman menduduki pulau Socotra di Al-Mehra Yaman.

Sumber informasi di provinsi Al-Mehra (Yaman timur) melaporkan bahwa UEA telah mendirikan ruang operasi di pulau Socotra dengan tujuan untuk meledakkan situasi di provinsi perbatasan Al-Mehra, yang berbatasan dengan Oman.

Baca Juga : Pasukan Sana’a Rebut Kendali Sebuah Daerah di Hajjah

Menurut situs berita Yaman Ypagency, para perwira Emirat mengelola sebuah tim untuk menggulingkan Mohammad Ali Yasser, gubernur pemerintah Yaman yang mengundurkan diri, di al-Mehra, jauh dari bentrokan militer.

Sumber informasi menambahkan bahwa UEA menggunakan Abdullah Isa bin Afrar, salah satu pemimpin Dewan Transisi Selatan (Majlis Peralihan Selatan, Southern Transitional Council), yang tiba di Socotra dari Abu Dhabi beberapa hari lalu.

Menurut laporan itu, Abu Dhabi menyerahkan 10 juta dirham (sekitar Rp. 39,16 miliar) kepada Ibn Afar untuk menghasut gubernur Al-Mehra dan mengulangi pengalaman dominasi Dewan Transisi di pulau Socotra pada Juni 2020.

Tim Emirat bekerja di Yaman berkoordinasi dengan Perdana Menteri Yaman yang mengundurkan diri Moin Abdul Malik, yang dituduh menjalankan agenda Emirat di Yaman.

Baca Juga : 5 Warga Sipil Tewas dan Terluka oleh Koalisi Agresor Saudi

Menurut laporan itu, UEA telah membayar dan memuaskan beberapa tokoh lokal di Al-Mehra yang baru-baru ini mengeluarkan pernyataan anti-pendudukan.

Langkah-langkah ini diambil setelah kepemimpinan komite duduk oposisi dengan kehadiran asing di Al-Mehra yang dipimpin oleh oleh Ali Salem al-Harizi Januari lalu, gerakan Saudi-Emirat untuk menguasai kota al-Ghaidah, ibu kota provinsi Al-Mehra, gagal.

Sheikh al-Harizi bulan lalu memperingatkan milisi yang berafiliasi dengan UEA untuk tidak bermain api karena suku Al-Mehra siap untuk mengambil tindakan militer apa pun.

Penduduk Al-Mehra telah berulang kali memprotes kehadiran pasukan asing di provinsi tersebut dan menuntut penarika n mereka.

Baca Juga : Rusia : Tawaran Prancis Dapat Mengakhiri Kebuntuan dengan Ukraina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *