Sana’a, Purna Warta – Sumber-sumber yang dekat dengan pemerintah yang mengundurkan diri melaporkan bahwa elemen-elemen tentara koalisi Saudi yang melarikan diri ke Arab Saudi menjadi sasaran jet-jet tempur koalisi Saudi-Emirat.
Sumber-sumber militer yang berafiliasi dengan pemerintah Yaman yang mengundurkan diri yang dipimpin oleh Presiden buron Abdrabuh Mansour Hadi melaporkan bahwa koalisi agresor Saudi-Emirat telah membom tentara bayarannya di daerah perbatasan antara Yaman dan Arab Saudi.
Baca Juga : Lagi, Warga Kulit Hitam AS Tewas di Tangan Polisi, Ratusan Orang Lakukan Demonstrasi
Yamani News mengutip sumber-sumber ini yang mengatakan bahwa koalisi agresor memindahkan tentara bayarannya di daerah perbatasan dari daerah Haradh yang terletak di selatan kota Jizan ke daerah konflik melawan tentara Yaman dan komite populer.
Menurut sumber-sumber ini, tentara bayaran yang berafiliasi dengan koalisi agresor mencoba untuk maju di daerah perbatasan ini, tetapi mengalami kekalahan besar dalam bentrokan dengan pasukan Yaman, dan kemudian melarikan diri jauh ke dalam wilayah Arab Saudi.
Sumber-sumber tersebut menekankan bahwa setelah pelarian tentara bayaran koalisi agresor, jet-jet tempur koalisi juga membom tentara bayaran yang melarikan diri tersebut.
Banyak dari elemen-elemen ini dikatakan telah terbunuh dan terluka selama serangan jet-jet tempur koalisi, tetapi jumlah pasti para korban belum tersedia.
Baca Juga : Menlu Iran: Ada Sinyal Positif Soal Penghapusan Sanksi Iran
Terkait hal ini, Kepala Staf Gabungan Angkatan Darat Yaman, Mohammad Al-Ghamari, menekankan Pasukannya memiliki “senjata pencegah strategis” untuk melawan koalisi agresor Saudi-Emirat.
Al-Ghammari menambahkan bahwa tentara Yaman dan komite rakyat telah membuat kemajuan signifikan dalam membangun peralatan militer canggih selama tahun-tahun perang melawan Yaman, termasuk senjata pencegah strategis.
Dia menekankan bahwa selama pelatihan, kegiatan operasional dan pertempuran pasukan Yaman tahun ini, ditunjukkan bahwa senjata Yaman telah mengubah keseimbangan kekuatan yang menguntungkan negara ini. Dan rudal dan drone Yaman telah memberikan pukulan yang tepat dan menyakitkan ke kedalaman wilayah negara-negara koalisi agresor.
Komandan Yaman ini di akhir pembicaraannya memperingatkan negara-negara agresor koalisi Saudi-Emirat bahwa mereka harus memahami bahwa keseimbangan kekuatan telah berubah dan menguntungkan pasukan Yaman, jika tidak, perkembangan masa depan akan jauh lebih buruk bagi negara-negara ini.
Baca Juga : UEA telah Dirikan Kamp Baru di Socotra
Arab Saudi, sebagai kepala koalisi Arab yang didukung oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat, sejak 26 Maret 2015 melancarkan invasi militer ke Yaman dan pengepungan darat, udara, dan laut, dan mengklaim bahwa mereka mencoba untuk membawa Kembali presiden Yaman yang telah mengundurkan diri untuk kembali berkuasa di Yaman.
Agresi militer ini tidak mencapai satu pun tujuan dari koalisi Saudi dan hanya disertai dengan pembunuhan dan melukai puluhan ribu rakyat Yaman, pengungsian jutaan warga, penghancuran infrastruktur negara dan penyebaran kelaparan dan penyakit menular.