Sana’a, Purna Warta – Juru bicara Ansarullah Yaman berbicara kepada negara-negara yang telah setuju untuk berkompromi dengan rezim Zionis Israel untuk memberikan keamanan, dan mengatakan bahwa rezim Zionis Israel telah gagal bahkan untuk memastikan keamanannya sendiri, apalagi keamanan negara lain.
Mohammad Abdul Salam, juru bicara gerakan Ansarullah dan kepala tim perunding pemerintah Sana’a, mengolok-olok para kompromis dengan rezim Zionis Israel, yang telah bergabung dengan rezim Zionis itu untuk mendapatkan keamanan.
Baca Juga : Tak Terima Foto Soleimani Dibakar, Massa Kashmir Unjuk Rasa
Jaringan berita Al-Masirah mengutip Abdul Salam yang mengatakan bahwa setelah kubah besi rezim Zionis Israel ditemukan lemah terhadap drone milik Hizbullah di Lebanon, maka mereka yang mengandalkan kemampuan pertahanan rezim Zionis Israel harus meninjau kembali perhitungan mereka.
Dalam menjelaskan bahwa rezim yang tidak bisa melindungi dirinya sendiri akan semakin tidak mampu untuk melindungi pihak lain, dia menyampaikan kepada negara-negara yang berkompromi dengan rezim Zionis Israel, terutama UEA, bahwa:
Hanya dengan meninggalkan Yaman maka itu akan memberi kalian kembali keamanan yang kalian inginkan dari orang lain.
Hizbullah di Lebanon kemarin malam (Jumat, 18 Februari) mengeluarkan pernyataan: Perlawanan Islam hari ini, Jumat (18/2/2022), mengirim UAV Hassan ke wilayah Palestina yang diduduki. Drone Hassan berpatroli di area target selama 40 menit sebagai bagian dari misi pengumpulan informasi.
Baca Juga : Lagi, Serangan Saudi Sebabkan Korban Termasuk Anak-Anak dan Wanita
Berikut pernyataannya: Misi pengintaian diperpanjang hingga jarak 70 km dari Palestina utara yang diduduki. Terlepas dari semua upaya musuh yang berulang untuk menggulingkannya, pesawat tak berawak Hassan kembali dengan selamat dari wilayah pendudukan.
Hizbullah menambahkan: Drone tersebut berhasil menyelesaikan misinya tanpa terpengaruh oleh aksi musuh. Media berbahasa Ibrani juga melaporkan pada Jumat sore bahwa sirene telah berbunyi dua kali di Jalil Ulya (Palestina utara yang diduduki) dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Tentara Israel mengkonfirmasi bahwa sebuah pesawat tak berawak telah memasuki wilayah Palestina yang diduduki dan bahwa Iron Dome telah diaktifkan pada saat yang sama. Beberapa jam kemudian, tentara rezim Zionis Israel secara resmi mengakui kekalahannya dalam pernyataan kedua, mengatakan bahwa mereka gagal mencegat drone meskipun menggunakan semua pencegat (termasuk pesawat tempur, helikopter dan kubah besi) dan drone tersebut telah kembali ke sarangnya di Lebanon.
Baca Juga : Konfrontasi Warga Suriah dengan Militer Penjajah Amerika