Beijing, Purna Warta – Laporan Rabu (22/6) oleh kantor berita Reuters mengatakan bahwa China telah menerima pengiriman 260.000 ton (hampir 2 juta barel) minyak mentah Iran dalam seminggu terakhir di pelabuhan selatan Zhanjiang.
Laporan tersebut dikutip oleh spesialis pelacakan pengiriman Vortexa Analytics serta kelompok anti-Iran yang berbasis di Amerika Serikat yang melacak kasus pelanggaran sanksi Amerika Serikat.
Baca Juga : Putra Mahkota Saudi MBS Diam-Diam Lakukan Normalisasi Dengan Israel
Pasokan minyak mentah Iran ke China mulai melonjak ke level rekor di atas 1 juta barel per hari (bph) pada paruh kedua tahun 2021 meskipun adanya hambatan dari sanksi rezim Amerika yang melarang pembelian minyak Iran untuk entitas dan pemerintah yang memiliki kepentingan di Amerika Serikat.
Sebagian besar pasokan minyak Iran ke China telah dikirim ke penyulingan swasta di negara itu. Namun, laporan Reuters mengatakan bea cukai China kemungkinan akan memasukkan catatan pengiriman baru dalam data impornya untuk bulan Juni, karena impor tersebut dialokasikan untuk cadangan negara.
Dikatakan kargo minyak baru telah dikirim ke otoritas China dengan kapal Dorena yang dimiliki oleh National Iran Tanker Corp (NITC).
Baca Juga : Iran Tolak Laporan Guterres Mengenai HAM
Laporan tersebut mengkonfirmasi pernyataan pejabat Kementerian Perminyakan Iran dan pejabat pemerintah lainnya yang menyangkal bahwa China telah mengurangi impor minyaknya dari Iran karena telah menerima lebih banyak pasokan dari Rusia.
Data terbaru dikeluarkan oleh bea cukai China yang menunjukkan bahwa minyak mentah Iran telah diterima China hampir 7% dari total impor minyak mentah negara Asia Timur itu pada bulan Mei dengan jumlah 10,8 juta barel per hari.