Damaskus, Purna Warta – Dalam pertemuan dengan Penasihat Senior Menteri Luar Negeri Iran, Bashar al-Assad menekankan perlunya melanjutkan perundingan dengan Iran mengenai perkembangan di kawasan, serta untuk mendukung kelanjutan proses politik Suriah dan pembicaraan nasional dalam proses Astana dan panitia konstitusi.
Ali Asghar Khaji, Penasihat Senior Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Bidang Politik Khusus, melanjutkan pembicaraannya di Damaskus hari Selasa (1/3) dengan bertemu Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Baca Juga : Inggris Habiskan Rp 57,5 Triliun untuk Propaganda Serang Suriah
Perkembangan terakhir di Suriah dan hubungan bilateral, pembicaraan Wina, krisis Ukraina, kelanjutan proses Astana dan pembicaraan Komite Konstitusi Suriah dibahas dalam pertemuan tersebut.
Terkait situasi di lapangan dan terbukanya hubungan pemerintah Suriah dengan negara lain, Khaji mencatat bahwa kebijakan isolasi terhadap Suriah yang ditempuh negara-negara Barat telah gagal.
Dia menambahkan: Isu pertemuan para menteri luar negeri serta KTT negara-negara yang menjamin proses Astana di Teheran menjadi agenda dan sedang ditindaklanjuti.
Baca Juga : Reaksi Yaman terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB
Selanjutnya, perkembangan terakhir di Ukraina ditinjau dan peran Amerika Serikat dan NATO dalam menciptakan krisis serta konsekuensi regional dan internasionalnya dibahas.
Presiden Suriah Bashar al-Assad juga menekankan perlunya pertemuan lanjutan antara kedua negara, terutama di titik balik perkembangan regional, mengacu pada perkembangan pesat di kawasan dan dunia, serta hubungan strategis antara Iran dan Suriah.
Dia juga menekankan dukungan pemerintah Suriah terhadap kelanjutan proses politik Suriah dan dialog nasional dalam bentuk proses Astana dan Komite Konstitusi.
Baca Juga : Organisasi Pelarangan Senjata Kimia Serahkan Laporan Palsu
Khaji juga telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal al-Mekdad Senin lalu.