Damaskus, Purna Warta – Kementerian Luar Negeri Suriah menekankan bahwa Barat dan Amerika Serikat berupaya untuk mengancam keamanan nasional Rusia dan menargetkan stabilitasnya dan tidak berhak untuk membicarakan hukum internasional.
Sebuah sumber resmi di Kementerian Luar Negeri Suriah menekankan bahwa negara itu mengutuk keras serangan gila Amerika Serikat dan Barat terhadap Rusia.
Kantor Berita resmi Suriah (SANA) mengutip sumber yang mengatakan bahwa negara-negara ini mencoba untuk membalikkan fakta, meningkatkan situasi dan melanggengkan krisis melalui klaim mereka.
Baca Juga : Serangan Artileri Turki di Kota Tal Tamr di Hasakah
Dalam menekankan bahwa tujuan Amerika Serikat dan Barat dalam mempertahankan krisis adalah untuk mempertahankan hegemoninya di dunia, dia mencatat bahwa Rusia memiliki hak untuk membela diri dan untuk menghindari bahaya yang mengelilingi rakyatnya.
Dengan memperhatikan bahwa Barat dan Amerika Serikat berusaha mengancam keamanan nasional Rusia dan menargetkan stabilitasnya, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Barat terbiasa melanggar hukum dan membunuh jutaan orang tak bersalah dalam perang mereka.
Dalam mengkritik perang yang dilakukan Barat dan Amerika di Korea, Vietnam, Afghanistan, Irak dan Suriah, Kementerian Suriah ini menekankan bahwa Amerika Serikat dan Barat tidak memiliki hak untuk berbicara tentang hukum internasional dan pelanggaran hukum.
Baca Juga : UEA Kerahkan Tentara Bayaran Multinasional di Hadhramaut
Damaskus juga mengatakan bahwa semua negara memiliki kewajiban untuk melawan kebijakan Barat; Karena kebijakan tersebut merupakan ancaman yang berbahaya bagi perdamaian dan keamanan internasional.
Kamis pagi lalu (24/2), Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi khusus di wilayah Donbas sebagai tanggapan atas permintaan bantuan militer dari para pemimpin wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur.
Selanjutnya, jet-jet tempur militer Rusia, artileri, dan sistem rudal menargetkan berbagai posisi militer dari timur ke barat dan utara ke selatan Ukraina.
Baca Juga : Serangan Koalisi Saudi di Berbagai Bagian Yaman
Pada acara terkait Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin hari ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Rusia Grasimov untuk membahas situasi di Ukraina.
Dia memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia untuk waspada terhadap penangkal nuklir.