Gaza, Purna Warta – Kecaman mengalir setelah rezim Israel menyerang fasilitas PBB di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, yang telah mengalami perang genosida Israel yang tak henti-hentinya selama lebih dari tiga bulan setengah.
Badan dunia tersebut melaporkan serangan itu tidak lama setelah terjadi pada hari Rabu (24/1). Dikatakan bahwa serangan tersebut menargetkan pusat pelatihan kejuruan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kota tersebut, yang telah berubah menjadi tempat perlindungan bagi puluhan ribu warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat perang.
Korban massal
“Ada banyak korban jiwa, beberapa bangunan terbakar dan ada laporan kematian. Banyak orang berusaha melarikan diri dari tempat kejadian, namun tidak dapat melakukannya,” kata Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Wilayah Palestina, James McGoldrick.
Thomas White, direktur urusan Gaza untuk UNRWA, mengatakan dua tembakan tank menghantam salah satu gedung pusat tersebut, tempat sekitar 800 pengungsi berlindung, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 75 lainnya. Ketua UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan jumlah korban tewas mungkin lebih tinggi.
Fasilitas PBB yang ditandai dengan jelas, pengabaian terang-terangan terhadap aturan perang
“Kompleks tersebut merupakan fasilitas PBB yang ditandai dengan jelas dan koordinatnya dibagikan kepada pihak berwenang Israel seperti yang kami lakukan pada semua fasilitas kami. Sekali lagi hal ini secara terang-terangan mengabaikan aturan dasar perang,” kata Lazzarini.
Sementara itu, Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengatakan, “Memerintahkan orang-orang yang terjebak untuk mengungsi dan membom mereka sebelum mereka dapat melakukannya adalah tindakan yang tidak berperasaan.”
Sekutu setia rezim Israel, Amerika Serikat, yang selama ini memberikan dukungan militer dan politik yang tak tergoyahkan dalam perang, hanya menyesalkan serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa fasilitas PBB yang dilindungi harus dihormati.
Rezim telah melancarkan perang sejak 7 Oktober 2023 menyusul operasi yang dilakukan gerakan perlawanan Gaza. Sekitar 25.700 warga Palestina, sekitar 70 persen di antaranya adalah perempuan, anak-anak, dan remaja, telah tewas dalam serangan brutal sejauh ini.