Yerusalem, Purna Warta – Pada hari Kamis (16/2) Pemogokan umum diumumkan di kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem timur sebagai protes atas kebijakan penganiayaan, pengepungan dan hukuman massal yang dilakukan oleh negara pendudukan Israel terhadap penduduk setempat.
Baca Juga : Israel Runtuhkan Desa Araqib di Negev untuk ke-213 kalinya
Dalam beberapa bulan terakhir, polisi pendudukan Israel mulai berulang kali menutup pos pemeriksaan Shuafat dan memberlakukan pembatasan pergerakan pada penghuni kamp Shuafat, terutama di pagi hari ketika karyawan, pekerja dan siswa pergi ke tempat kerja ke sekolah mereka.
Sejak Senin malam lalu (13/2), petugas polisi terus mempermalukan, menganiaya, dan menahan warga Yerusalem secara kolektif di pos pemeriksaan Shuafat.
Sementara itu, otoritas pendudukan Israel mengeluarkan perintah pembongkaran baru terhadap rumah dan bangunan di Yerusalem timur, terutama di distrik Issawiya, sebagai bagian dari kampanye penghancuran besar-besaren yang diluncurkan baru-baru ini terhadap rumah dan properti Palestina.
Baca Juga : Hamas: Kebijakan Penghancuran Israel Tidak Mengintimidasi Rakyat Kami
IOA kemarin menghancurkan sekitar sembilan bangunan dan fasilitas komersial di berbagai wilayah kota suci, yang sebagian besarnya berada di kota Shuafat.