Pelapor Khusus PBB: Tingkat Kengerian di Gaza Tidak Tertandingi dalam Hidup Kita

Gaza, Purna Warta Pelapor khusus PBB mengenai situasi hak asasi manusia di wilayah pendudukan Palestina mengatakan tingkat penindasan yang dialami warga Palestina di Gaza tidak tertandingi dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah.

Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, mengatakan bahwa “di Gaza, anak-anak Palestina diberikan obat penenang untuk meringankan rasa sakit mereka saat sekarat – karena mereka tidak dapat diobati.”

Baca Juga : Erdogan Sebut Netanyahu Tidak Berbeda dengan Adolf Hitler

“Pemboman besar-besaran Israel selama 80 hari telah menghancurkan sistem kesehatan. Tingkat kengerian ini tidak ada bandingannya dalam hidup kita,” tambahnya.

Albanese juga pada hari Selasa (26/12) mengatakan bahwa diamnya komunitas internasional terhadap kejahatan Israel terhadap warga Palestina telah memungkinkan rezim pendudukan melakukan genosida di Gaza, menyamakan situasi di jalur yang terkepung dengan pembantaian di belahan dunia lain seperti Srebrenica dan Rwanda.

Albanese, yang sering mengkritik pendudukan Israel di Palestina dan kejahatan tanpa henti yang dilakukan rezim terhadap warga Palestina yang tidak bersalah, telah dilarang oleh rezim tersebut untuk memasuki wilayah pendudukan sejak ia ditunjuk sebagai pelapor khusus PBB pada April 2022.

Dia juga mengecam dukungan Uni Eropa yang tak tergoyahkan terhadap Israel dalam agresinya terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, dan standar ganda Uni Eropa terhadap Palestina dan Ukraina. Tel Aviv didukung oleh sekutu setia Barat, Amerika Serikat dan Uni Eropa, selama beberapa bulan terakhir.

Baca Juga : Korban Jiwa di Gaza Dekati 21.000 Orang

Albanese juga pada bulan April telah mengecam media Barat atas liputan mereka yang “menyesatkan” mengenai serangan militer Israel, dan mengatakan bahwa pendekatan seperti itu berkontribusi terhadap pendudukan rezim yang tidak terkendali. Dia mengacu pada judul artikel berita BBC yang menggunakan kata “bentrokan” untuk merujuk pada serangan brutal yang dilakukan pasukan Israel terhadap jamaah Palestina yang tidak bersenjata di masjid al-Aqsa.

Sementara itu, organisasi Doctors Without Borders (MSF) juga pada hari Rabu menyatakan “kengerian” mengenai situasi mengerikan warga Palestina yang terjebak di Jalur Gaza, dan mengatakan bahwa jumlah kematian dan kehancuran dalam perang genosida Israel tidak dapat digambarkan.Pernyataan terbaru dari Albanese ini muncul ketika pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sistem kesehatan di Gaza sedang dihancurkan ketika Israel mengintensifkan serangan udara dan artileri di wilayah Palestina yang terkepung.

Tedros Adhanom Ghebreyesus baru-baru ini mengatakan dalam sebuah postingan media sosial pada hari Minggu bahwa kehancuran sistem kesehatan Gaza adalah sebuah tragedi. Dia juga menegaskan kembali seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata.

Badan kesehatan PBB telah lama menyuarakan kekhawatiran mengenai kondisi layanan kesehatan di wilayah yang terkepung. Rumah sakit, yang dilindungi hukum kemanusiaan internasional, telah berulang kali terkena serangan Israel sejak perang meletus.Dari 36 rumah sakit di Gaza, hanya sembilan yang kini berfungsi sebagian, semuanya berada di wilayah selatan dan semuanya kewalahan.

Baca Juga : Lebih dari 42.000 Orang Tewas dalam Kekerasan Bersenjata di AS pada Tahun 2023

Pernyataan terbaru dari Albanese juga muncul ketika gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan Israel telah mencuri organ dari 80 warga Palestina yang tubuhnya diculik oleh pasukan rezim yang menyerang di Gaza.

Hamas, dalam sebuah pernyataan, mengutuk kekejaman Israel setelah rezim tersebut mengembalikan jenazah ke Gaza dalam kondisi membusuk, sehingga membuat identifikasi mereka sulit. Kata Hamas, kejahatan keji ini sekali lagi membuktikan barbarisme dan kemerosotan moral Israel. Kantor media pemerintah Gaza juga mengkonfirmasi bahwa jenazah yang dikirim ke Gaza dimutilasi dan organ mereka dicuri.

Mereka menyerukan penyelidikan internasional yang independen terhadap penculikan warga Palestina yang terbunuh dan pencurian organ tubuh mereka. Ini bukan pertama kalinya Israel mencuri organ tubuh warga Palestina yang tewas. Rezim di masa lalu mengakui bahwa mereka mengambil organ dari warga Palestina yang meninggal.

Hari ke-82 kampanye genosida Israel di Jalur Gaza. Rezim Israel terus melakukan pemboman tanpa henti, membunuh lebih banyak perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah. Setidaknya enam warga Palestina tewas dalam serangan udara terbaru yang melanda Gaza utara. Tentara Israel juga menargetkan kamp pengungsi Nuseirat, Bureij dan Maghazi.

Baca Juga : Presiden Korut Perintahkan Persiapan Perang Menyusul Konfrontasi AS

Di selatan, kota Khan Yunis telah menjadi lokasi serangan artileri dan serangan udara yang mematikan, yang terbaru menewaskan 20 orang. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan rezim Zionis telah mengintensifkan serangan di sekitar rumah sakit Nasser, sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai nyawa ribuan orang yang berlindung di sana. Korban tewas kini telah melampaui 21.100 orang.

Badan-badan PBB dan kelompok hak asasi manusia sekali lagi mengecam pertumpahan darah Israel di Gaza dan memperingatkan tentang situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *