Tepi Barat, Purna Warta – Pasukan Israel telah membunuh sedikitnya lima warga Palestina, termasuk tiga remaja, dalam serangan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki. Menurut kantor berita resmi Palestina WAFA, korban jiwa tersebut terjadi setelah pasukan rezim menyerang warga sipil Palestina di tiga lokasi pada hari Minggu.
Baca Juga : Brigade Al-Qassam Akui Hancurkan sekitar 1.000 Kendaraan Militer Israel dalam 100 Hari Terakhir
Korban termuda, yang diidentifikasi sebagai Louay al-Sufi yang berusia 14 tahun, ditembak mati setelah pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Ain Sultan, di utara kota Ariha, Tepi Barat, yang juga dikenal sebagai Jericho. Laporan tersebut mengutip sumber-sumber medis yang mengatakan bahwa korban ditembak di bagian dada setelah pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah penghuni kamp selama penggerebekan.
Kekerasan pasukan Israel juga merenggut nyawa Suleiman Muhammad Kana’an yang berusia 17 tahun dan Khaled Amer Hmidat yang berusia 16 tahun di pintu masuk utara kota al-Bireh dekat Ramallah. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, korban meninggal setelah tembakan langsung menembus jantungnya.
Hmidat juga terluka akibat tembakan tajam pasukan Israel dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis, di mana dia dinyatakan meninggal. Pasukan rezim belum menyerahkan jenazahnya kepada keluarganya.
Di tempat lain di wilayah pendudukan, dua pemuda Palestina dibunuh oleh pasukan Israel di dekat kota Sa’ir, timur laut kota al-Khalil di Tepi Barat, yang juga dikenal sebagai Hebron. Para korban diidentifikasi sebagai Ahmed Musa Muhammad Jabareen dan Jalal Issa Mohammad Jabareen.
Rezim pendudukan telah meningkatkan serangan kekerasannya di Tepi Barat sejak 7 Oktober ketika mereka memulai serangan militer brutal terhadap Jalur Gaza yang terkepung setelah Operasi Badai al-Aqsa yang dilakukan oleh gerakan perlawanan di wilayah tersebut.
Baca Juga : Amerika telah Buka Pintu Neraka untuk Dirinya Sendiri
Termasuk korban jiwa pada hari Minggu, hampir 350 warga Palestina telah terbunuh di seluruh wilayah pendudukan sebagai akibat dari eskalasi konflik tersebut.
Di sisi lain, perang genosida rezim di Gaza sejauh ini telah menewaskan hampir 24.000 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 60.000 lainnya terluka.