Al-Quds, Purna Warta – Misi permanen Iran untuk PBB mengatakan gencatan senjata yang berkelanjutan dalam perang genosida Israel di Jalur Gaza adalah kunci untuk memulihkan keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Barat.
Baca Juga : Hubungan Serangan Terhadap Pangkalan AS Dan Genosida di Gaza
“Gencatan senjata yang berkelanjutan dalam perang di Gaza berfungsi sebagai kunci untuk mengungkap teka-teki keamanan di wilayah tersebut, memulihkan ketenangan di sepanjang Laut Merah dan perbatasan antara Lebanon dan Palestina yang diduduki dan menghentikan siklus tindakan pembalasan yang merusak,” tulis misi tersebut dalam postingan media sosial pada hari Selasa (30/1).
Hal ini terjadi setelah gerakan perlawanan Hamas Palestina mengkonfirmasi bahwa mereka sedang mempelajari proposal tiga tahap untuk gencatan senjata di Gaza.
Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh mengatakan pada hari Selasa bahwa dia sedang mempelajari proposal tersebut, yang diajukan di Paris pada akhir pekan, untuk menghentikan perang dan memungkinkan pertukaran tahanan Palestina dan tawanan Israel.
Haniyeh mencatat dalam sebuah pernyataan bahwa Hamas “terbuka untuk mendiskusikan inisiatif atau ide apa pun yang serius dan praktis, asalkan hal itu mengarah pada penghentian agresi secara komprehensif.”
Baca Juga : Iran Menggarisbawahi Kegagalan PBB Hentikan Mesin Perang Israel di Gaza
Serangan udara AS di Yaman sebagai respons terhadap operasi pro-Palestina yang dilakukan tentara Yaman di Laut Merah telah memperluas konflik dan menyebabkan konflik menyebar ke wilayah di luar Palestina.
Warga Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang dahsyat di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina di wilayah tersebut melakukan serangan balasan yang mengejutkan, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan.
Amerika Serikat dan Inggris telah melakukan serangan terhadap Yaman setelah pemerintahan Biden dan sekutunya menawarkan dukungan yang tidak memenuhi syarat kepada rezim Tel Aviv dan mengatakan bahwa pasukan Yaman menanggung akibat serangan mereka terhadap kapal milik Israel atau kapal dagang yang menuju ke wilayah pendudukan.
Perang genosida yang dilakukan rezim Israel di Gaza juga telah memicu serangan balasan dari gerakan perlawanan Hizbullah di Lebanon.
Baca Juga : Setelah Amerika Serikat, Uni Eropa menjadi Tameng Israel
Gerakan ini telah berjanji untuk terus melakukan operasi pembalasan selama rezim Tel Aviv terus melakukan serangan gencar di Gaza.
Kampanye Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 26.751 orang, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, 65.636 orang lainnya juga terluka.