Ismail Haniyah Sebut Palestina Memaksakan Gencatan Senjata terhadap Rezim Israel

Gaza, Purna Warta - Pemimpin gerakan perlawanan Hamas mengatakan Palestina telah memaksa Israel untuk menerima persyaratan perjanjian gencatan senjata yang diajukan kelompok tersebut, dan bersumpah bahwa pejuang perlawanan akan terus berjuang untuk membebaskan tanah mereka.

Gaza, Purna Warta Pemimpin gerakan perlawanan Hamas mengatakan Palestina telah memaksa Israel untuk menerima persyaratan perjanjian gencatan senjata yang diajukan kelompok tersebut, dan bersumpah bahwa pejuang perlawanan akan terus berjuang untuk membebaskan tanah mereka.

Baca Juga : Korut Laporkan Keberhasilan Peluncuran Satelit Mata-mata

Berbicara pada hari Jumat (24/11), kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh mengatakan perlawanan tersebut berhasil menghadapi pendudukan, mematahkan keinginan mereka, dan menggagalkan rencana mereka untuk mendapatkan kembali tawanan mereka melalui genosida.

“Musuh bertaruh untuk memulihkan para tawanan dengan menggunakan senjata, pembunuhan, dan genosida. Namun setelah hampir 50 hari, musuh telah tunduk pada kondisi perlawanan dan kemauan rakyat kami yang pemberani,” kata Haniyeh.

Pemimpin Palestina mengatakan kelompoknya siap untuk terus menghadapi serangan Israel di Jalur Gaza setelah gencatan senjata.

Dia bersumpah bahwa Hamas tidak akan mengosongkan posisinya di Gaza dan menolak “campur tangan eksternal” apa pun dalam menjalankan wilayah tersebut di masa depan.

Dalam sambutannya, Haniyeh mengatakan gerakan tersebut berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata dan pertukaran selama rezim mematuhinya.

Baca Juga : Diplomat Tinggi Iran Bertemu Hamas dan Pejabat Jihad Islami

Ia juga memuji ketangguhan warga Palestina di Gaza dan wilayah pendudukan serta peran mereka dalam menghadapi agresi Israel.

Dia mengatakan rakyat Palestina yang hebat menulis sebuah epik ketabahan, dan para pejuang mereka memperdalam luka musuh.

Haniyeh berterima kasih kepada Qatar dan Mesir yang menjadi penengah dalam perundingan gencatan senjata dan menekankan perlunya melanjutkan upaya internasional untuk membantu rakyat Palestina mencapai aspirasi mereka.

Dia mengatakan orang-orang Palestina sedang berjuang dalam perjuangan pembebasan nasional di garis depan yang solid di Gaza, al-Quds, dan semua lokasi lainnya.

Pemimpin Palestina juga memuji kelompok perlawanan di Lebanon, Irak, dan Yaman atas pengorbanan mereka dan serangan berani mereka terhadap Israel dalam mendukung perlawanan di Gaza.

Gencatan senjata selama empat hari antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Jumat pagi, menghentikan agresi rezim tersebut selama 48 hari dan memungkinkan pertukaran tawanan antara kedua belah pihak.

Baca Juga : Perlawanan Islam di Irak Akui Targetkan Pangkalan AS di Conoco

Berdasarkan kesepakatan tersebut, 50 tawanan Israel yang ditahan di Gaza akan ditukar dengan 150 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Jeda tersebut memicu pergerakan massal ribuan warga Gaza yang mencari perlindungan di sekolah dan rumah sakit dari pemboman Israel yang tiada henti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *