Gaza, Purna Warta – Setidaknya 67 warga Palestina telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan terbaru Israel di wilayah Jalur Gaza bagian selatan, tengah dan utara.
Al Jazeera yang berbasis di Qatar melaporkan pada hari Senin bahwa pemboman Israel menargetkan rumah-rumah warga Palestina di kota Khan Yunis di Gaza selatan, menewaskan sedikitnya 33 orang.
Baca Juga : Rudal IRGC Hantam Pangkalan Pusat Spionase Mossad di Kurdistan Irak
Serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza itu juga melukai puluhan orang lainnya, banyak di antaranya dibawa ke Rumah Sakit Nasser, tambahnya. Laporan tersebut lebih lanjut mengatakan sedikitnya 22 orang tewas dan sejumlah besar lainnya terluka setelah pasukan Israel menargetkan Jalan al-Thalatheni di Gaza tengah.
Di Kota Gaza utara, 12 orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Jalan al-Shama’a.
Sementara itu, militer rezim melakukan serangan udara di kamp pengungsi Maghazi dan Bureij serta kota Deir el-Balah di Gaza tengah.
Israel mengobarkan perang genosida di Gaza yang terkepung pada tanggal 7 Oktober setelah perlawanan Hamas Palestina melakukan operasi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap entitas perampas tersebut sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
AS telah menawarkan dukungan tanpa henti kepada rezim pendudukan selama serangan gencar yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 24.100 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 60.834 lainnya.
Aib bagi AS atas keterlibatannya dalam perang Gaza
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu yang menandai hari ke-100 agresi Israel, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tidak menyebutkan 24.000 korban warga Palestina dan hanya merujuk pada tawanan Israel yang ditahan di Gaza.
Baca Juga : Menlu Iran: Serangan AS dan Inggris terhadap Yaman adalah Kesalahan Strategis dan Ilegal
Misi Palestina di PBB mengecam Blinken karena mengabaikan jumlah korban tewas warga Palestina dan tidak menyerukan gencatan senjata di Gaza. “100 hari dan tidak ada satu pun yang menyebutkan hampir 24.000 orang terbunuh – 1/2 di antaranya adalah anak-anak,” katanya dalam postingan X pada hari Senin.
“Memalukan bagi mereka yang tetap terlibat dan tidak menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.” Tambahnya.