Gaza, Purna Warta – Hamas mengatakan mereka akan berkomitmen terhadap keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang mengamanatkan gencatan senjata di Jalur Gaza, yang sedang mengalami perang genosida Israel jika rezim Israel juga mematuhi keputusan tersebut.
Baca Juga : Juru Bicara Ansarullah bertemu dengan Perwakilan Putin di Moskow
Gerakan perlawanan Palestina membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, sehari sebelum pengadilan diperkirakan akan menjatuhkan putusan dalam kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan pada akhir bulan lalu.
Hamas “dengan penuh perhatian mengikuti pertimbangan Mahkamah Internasional menyusul permintaan yang diajukan oleh Afrika Selatan ke pengadilan untuk menghentikan genosida terhadap rakyat kami, khususnya di Gaza,” kata pernyataan itu.
“Jika pengadilan ICJ di Den Haag memutuskan untuk melakukan gencatan senjata, Gerakan Perlawanan Islam Hamas akan berkomitmen untuk melakukan gencatan senjata selama musuh mematuhinya,” tambahnya.
Rezim Israel telah melancarkan perang terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023, menyusul operasi yang dilakukan oleh kelompok perlawanan wilayah Palestina, yang menyebabkan ratusan orang ditawan.
Baca Juga : Iran Menggarisbawahi Kegagalan PBB Hentikan Mesin Perang Israel di Gaza
Sekitar 25.900 warga Palestina, sekitar 70 persen di antaranya adalah perempuan, anak-anak, dan remaja, telah tewas dalam serangan brutal sejauh ini, sementara 64.110 lainnya terluka.
Pernyataan Hamas lebih lanjut mengatakan bahwa gerakan tersebut “akan membebaskan tahanan Israel yang ditahan jika pendudukan melepaskan tahanan Palestina, yang telah ditahan oleh rezim.”
Mereka juga menuntut agar “musuh Zionis mengakhiri blokadenya yang telah berlangsung selama 18 tahun di Gaza dan mengizinkan semua bantuan yang diperlukan untuk membantu rakyat Gaza dan rekonstruksi [wilayah tersebut].”
Rezim tersebut memberlakukan pengepungan yang melumpuhkan pada tahun 2007 setelah Hamas menang telak dalam pemilihan parlemen untuk memerintah wilayah tersebut.
Baca Juga : Juru Bicara Ansarullah bertemu dengan Perwakilan Putin di Moskow
Israel telah memperketat pengepungan sejak awal perang, mencegah aliran makanan, air, bahan bakar, obat-obatan, dan listrik ke wilayah pesisir.