Anak Palestina Menjadi Korban dalam Serangan Zionis di Tepi Barat

Anak Palestina Menjadi Korban dalam Serangan Zionis di Tepi Barat

Al-Quds, Purna Warta Seorang anak Palestina menjadi korban tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan dan penggerebekan oleh pasukan rezim Zionis Israel di kota Jenin di bagian utara Tepi Barat yang diduduki.

Kantor berita resmi Palestina Wafa, dengan mengutip keterangan dan menteri kesehatan Palestina melaporkan bahwa Qusai Radwan Waked yang berusia empat belas tahun meninggal pada hari Minggu (12/2) setelah dibawa ke rumah sakit bersama dengan sejumlah pemuda Palestina lainnya yang terluka dalam serangan oleh pasukan Israel pada hari sebelumnya.

Baca Juga : Gerakan Bahraini: Pemberontakan 2011 Berlanjut Sampai Rezim Al Khalifah Jatuh

Kementerian Palestina mencatat bahwa Waked telah “terluka parah di bagian perut oleh tembakan langsung dari pasukan pendudukan di Jenin.”

Kematiannya menambah jumlah warga Palestina yang tewas menjadi 47 akibat kekerasan mematikan yang dilakukan oleh pasukan rezim dan pemukim sejak awal 2023. Menurut Wafa, empat korban tewas akibat tembakan pemukim Zionis.

Anak Palestina itu terluka saat pasukan Israel menggerebek Jenin dalam upaya untuk menangkap seorang pejuang perlawanan Palestina. Waked adalah salah satu dari tiga pemuda Palestina yang ditembak di perut dan menderita luka kritis selama penggerebekan Jenin.

Pemakaman massal diadakan untuk anak Palestina yang terbunuh di hari yang sama.

Juga pada hari Minggu, warga Palestina berkumpul untuk pemakaman Methqal Salman Rayyan, seorang warga Palestina berusia 27 tahun, yang dibunuh oleh pemukim Israel dengan tembakan di kepala pada hari Sabtu di kota Qarawat Bani Hassan di Tepi Barat utara.

Attia Asi, yang menyaksikan pembunuhan itu, mengatakan penembakan itu terjadi sebelum pasukan Israel tiba di tempat kejadian.

Baca Juga : Russia Today: Rusia Akan Ganti Turbin Siemens dengan Buatan Iran

“Awal penembakan diarahkan ke udara, kemudian mengarah kepada warga Palestina, yang bertujuan untuk membunuh,” kata Asi kepada pemberitaan AFP di pemakaman.

Penggerebekan terbaru di Jenin juga menyebabkan penangkapan mantan tahanan Palestina, Jibrail al-Zubaidi, yang telah menghabiskan 11 tahun di penjara Israel.

Media Palestina mengidentifikasinya sebagai “saudara pejuang kemerdekaan Zakaria Zubaidi dari kamp pengungsi Jenin.”

Zakaria Zubidi, mantan komandan Brigade Martir al-Aqsa, yang merupakan koalisi kelompok bersenjata Palestina yang berbasis di Tepi Barat, juga merupakan tokoh dibalik pembobolan penjara yang berani pada tahun 2021 dari sebuah penjara Israel yang melibatkan enam narapidana Palestina.

Insiden itu membuat para tahanan melarikan diri dari penjara Gilboa dengan keamanan maksimum rezim Israel melalui terowongan yang mereka gali di lantai penjara.

PM Palestina: UNICEF harus meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya

Menurut Wafa, pada Minggu malam, Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mendesak Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) untuk meminta pertanggungjawaban pasukan Israel atas kejahatan mereka.

Dia membuat pernyataan itu saat mengomentari pembunuhan pasukan Israel terhadap anak Palestina berusia 14 tahun.

“Waked kehilangan nyawanya dan darahnya ditumpahkan oleh api terorisme terorganisir yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap rakyat Palestina hari ini selama serangan Israel ke Jenin karena rasa impunitas yang tentara Israel nikmati,” tegas Shtayyeh.

Dia juga menyampaikan simpati dan belasungkawa yang tulus kepada keluarga Waked.

Baca Juga : Bulan Sabit Merah Iran Kirimkan Bantuan ke Turki

Pembunuhan anak Palestina akibat langsung dari impunitas Israel

Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina, pada bagiannya, mengutuk kejahatan Israel terbaru, dan mengatakan itu adalah hasil dari “impunitas berkelanjutan dari negara pendudukan Israel, yang mendorongnya untuk melakukan lebih banyak kejahatan terhadap warga Palestina.”

Pernyataan kementerian mengatakan “eksekusi keji terhadap Waked adalah perpanjangan dari serangkaian pembunuhan di luar hukum oleh Israel dan merupakan bagian integral dari penargetan Israel terhadap anak-anak Palestina. Hal ini pun merupakan bentuk dari kejahatan, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dia harus bertanggung jawab penuh dan langsung atas kejahatan ini dan kejahatan lainnya terhadap warga Palestina.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *