Islamabad, Purna Warta – Pemimpin gerakan Jamaat-e-Haram, seorang ulama Pakistan terkemuka, mengatakan bahwa meskipun Imam Khomeini menganut Islam Syiah, namun ia selalu aktif di lintas agama dan mazhab, dia memperjuangkan kebebasan dan kemanusiaan.
Mufti Golzar Ahmad Naimi dalam sebuah wawancara dengan IranPress, menyatakan bahwa Imam Khomeini selalu hadir di tempat untuk mendukung kaum tertindas dan anti-arogansi. Dia menambahkan bahwa Imam Khomeini melampaui warna kulit dan agama.
“Revolusi Islam dimenangkan dengan perjuangan komprehensif Imam Khomeini dan mobilisasi berbagai unit rakyat di bawah kepemimpinannya pada 22 Bahman 1357 (Februari 1979). Sementara itu, peran kepemimpinan Imam Khomeini dalam kemenangan Revolusi Islam sangat menonjol, dan ide-idenya telah berpengaruh di luar perbatasan Islam Iran.” Ungkapnya.
Ulama Sunni Pakistan ini menyebut Imam Khomeini selalu mendukung orang-orang yang tertindas di dunia. “Setiap kali pihak arogan menindas rakyat, Imam Khomeini bertindak melawan mereka. Karakter Imam Khomeini ini membedakannya dari semua pemimpin dunia; Revolusi Imam didasarkan pada martabat manusia dan dukungan bagi kaum tertindas.” Terangnya.
Mufti Gulzar Ahmad Naimi mengatakan bahwa meskipun semua kekuatan arogan mendukung rezim Syah di Iran, Imam Khomeini, dengan dukungan rakyat, mampu mengalahkan semua konspirasi Barat.
Pada bagian akhir penyampaiannya ulama Pakistan ini menekankan bahwa pesan Imam Khomeini tidak hanya untuk umat Islam tetapi bahwa ia aktif dalam membimbing manusia,. “Kita telah melihat contoh ini dalam pesannya kepada Mikhail Gorbachev.” Tutupnya.