Teheran, Purna Warta – Dalam unjuk rasa besar-besaran di depan publik, warga kota Yazd dan Ardabil di Iran menggelar demonstrasi besar-besaran setelah serangan mematikan Israel yang menewaskan sembilan warga sipil, mengecam Israel dan Amerika Serikat atas agresi mereka yang terus berlanjut terhadap Iran.
Setelah serangan brutal oleh rezim Israel di kota Yazd yang merenggut nyawa sembilan warga negara Iran, warga turun ke jalan dalam gelombang konvoi sepeda motor dan kendaraan.
Di tengah teriknya malam, puluhan pemuda memulai unjuk rasa mereka dari Farhang Square, dengan bangga mengibarkan bendera Iran.
Ini bukan sekadar perjalanan simbolis; ini adalah deklarasi kesetiaan, kemarahan, dan persatuan yang berapi-api dengan angkatan bersenjata negara itu.
Awalnya, 15 pengendara sepeda motor memimpin jalan, yang kemudian diikuti oleh ratusan lainnya.
Jalan-jalan di Yazd berubah menjadi lautan bendera yang berkibar tertiup angin malam, metafora yang kuat untuk kehadiran para martir yang gugur. Konvoi tersebut diakhiri dengan doa bersama di sebuah kuil setempat, di mana para peserta memperbarui sumpah perlawanan mereka dan menuntut pembalasan atas darah yang tertumpah.
Para penyelenggara berjanji untuk melanjutkan pawai ini, dengan hari berikutnya akan membawa gelombang mobilisasi lainnya.
Pada saat yang sama, di kota barat laut Ardabil, massa berkumpul untuk memprotes provokasi AS dan Israel.
Nyanyian “Matilah Amerika”, “Matilah Israel”, dan “Hayhat Minna al-Dhilla” bergema di jalan-jalan saat orang-orang menyatakan solidaritas dengan angkatan bersenjata Republik Islam.
Unjuk rasa Ardabil diakhiri dengan nyanyian keagamaan yang kuat dan pernyataan dukungan yang tak tergoyahkan untuk militer Iran dan para pembela tanah air.


