Teheran Peringatkan Akan Adanya ‘Tanggapan Segera’ terhadap Resolusi Anti-Iran yang Berpotensi Dilakukan IAEA

Teheran, Purna Warta – Pejabat nuklir tinggi Iran memperingatkan pada hari Kamis bahwa setiap resolusi anti-Iran oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) akan memicu “tanggapan segera,” yang menggarisbawahi komitmen Teheran terhadap program nuklirnya di tengah tekanan internasional yang kembali muncul.

Kepala Organisasi Tenaga Atom Iran (AEOI) Mohammad Eslami mengeluarkan peringatan keras terhadap setiap resolusi IAEA yang menargetkan program nuklir negara tersebut, dengan menegaskan bahwa Teheran akan menanggapi tindakan tersebut dengan cepat.

Pernyataan Eslami disampaikan selama konferensi pers bersama di Teheran dengan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi, yang menekankan sikap Iran terhadap tekanan eksternal.

“Setiap resolusi terhadap program nuklir Iran akan ditanggapi dengan tanggapan langsung dari Iran,” kata Eslami, seraya menambahkan bahwa Iran tetap teguh dalam menjalankan aktivitas nuklirnya dalam kerangka kepentingan nasionalnya.

Pernyataan itu muncul sehari setelah Reuters melaporkan bahwa negara-negara Eropa mendorong resolusi anti-Iran baru pada pertemuan Dewan Gubernur IAEA mendatang untuk meningkatkan tekanan terhadap Teheran.

Eslami mengindikasikan bahwa resolusi semacam itu secara efektif membenarkan hak Iran untuk membalas, dengan menyatakan, “Jika pihak lawan mengambil jalan konfrontasi, resolusi, dan gangguan terhadap Iran, maka Iran akan menerima tanggapan timbal balik.”

Ia menegaskan kembali kesiapan Iran untuk keterlibatan yang konstruktif tetapi memperingatkan tindakan tegas jika jalan alternatif dipilih, dengan mengatakan, “Jika mereka mengambil jalan interaksi, Iran bersedia berinteraksi, tetapi jika mereka memilih jalan lain, Iran akan mengambil keputusan yang diperlukan.”

Eslami menyoroti kepatuhan Iran sebelumnya terhadap komitmennya berdasarkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) sebelum kesepakatan tersebut tidak stabil akibat penarikan diri Amerika Serikat pada tahun 2018.

Pada tahun 2015, Iran menandatangani JCPOA dengan enam negara besar, yang menunjukkan niat damai program nuklirnya. Namun, setelah AS keluar dari kesepakatan dan memberlakukan kembali sanksi, Iran mulai mengurangi kepatuhannya pada tahun 2019 sebagai tanggapan atas komitmen yang tidak terpenuhi dari pihak lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *