Teheran, Purna Warta – Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Aref mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) yang menegaskan bahwa, setelah perang 12 hari yang dipaksakan pada bulan Juni, upaya untuk menggulingkan pemerintah Iran secara efektif tak mungkin dilakukan.
Baca juga: Iran dan Rusia Tingkatkan Kerja Sama SMR
Dalam pernyataannya pada hari Kamis, Aref mengatakan bahwa selama perang agresi yang dipaksakan oleh rezim Zionis dan AS baru-baru ini, para agresor berasumsi bahwa mereka dapat menghancurkan Republik Islam dalam tiga atau empat hari, tetapi rencana mereka gagal.
Ia mengenang pertemuan dengan Sekjen PBB di mana Antonio Guterres mengakui bahwa konflik 12 hari telah “menutup berkas” upaya untuk menggulingkan pemerintah Iran.
Wakil Presiden mencatat bahwa musuh-musuh Iran telah berusaha melemahkan Republik Islam sejak Revolusi 1979, tetapi setiap tindakan permusuhan justru memperkuat persatuan dan ketahanan nasional.
Baca juga:Ayatollah Khamenei Sampaikan Pesan pada Konferensi Salat Nasional ke-32
Aref menambahkan bahwa Iran saat ini lebih kuat dan lebih kohesif daripada sebelum pertahanan 12 hari. “Kami tidak khawatir tentang konfrontasi, tetapi kami juga tidak menginginkannya,” ujarnya, menggarisbawahi perlunya ketenangan bagi rakyat Iran yang terus menanggung sanksi AS yang tidak adil.
“Kami bukan negara yang suka berperang dan tidak pernah memulai perang. Tetapi sekarang musuh tahu bahwa jika mereka menyerang, merekalah yang akan meminta gencatan senjata,” tegas Wakil Presiden.


