Teheran, Purna Warta – Presiden Massoud Pezeshkian menyoroti peran krusial duta besar Iran yang ditempatkan di berbagai negara sebagai peluang berharga untuk membuka jalur baru kerja sama.
Baca juga: Agen Mossad Israel Dieksekusi di Iran
Dalam upacara perpisahan pada hari Selasa untuk para duta besar Republik Islam Iran yang baru dilantik untuk India, Bangladesh, Korea Utara, Nigeria, Tanzania, dan Mali, Presiden Pezeshkian menyampaikan bahwa misi diplomatik mereka dapat mengkatalisasi proyek bersama di berbagai sektor, khususnya di bidang ekspor, impor, dan pertukaran kapasitas ekonomi, ilmiah, dan teknologi.
Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan harapan terbaiknya kepada para diplomat untuk penugasan mereka yang akan datang dan menekankan perlunya upaya intensif yang mendesak untuk memperdalam dan memperluas hubungan Iran dengan negara-negara tuan rumah mereka, terutama mengingat situasi regional dan internasional yang sensitif saat ini.
Pezeshkian menegaskan kembali prinsip-prinsip abadi kebijakan luar negeri Iran, yang memprioritaskan keterlibatan yang konstruktif dan efektif dengan komunitas global.
Ia mendesak para duta besar baru untuk mengartikulasikan dan mempromosikan kebijakan fundamental dan strategis negara secara jelas, sekaligus memainkan peran penting dalam mengungkap sanksi koersif dan sepihak yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat, yang tidak adil dan ilegal.
Ia menyatakan keyakinannya bahwa para duta besar akan berhasil mengatasi sanksi ini selama masa jabatan mereka dan memanfaatkan kapasitas negara tuan rumah mereka untuk mendorong kerja sama yang lebih baik.
Baca juga: Araqchi Kecam Kampanye Propaganda Daring Berbayar Israel
Ia menekankan pentingnya mengidentifikasi dan mengatasi hambatan komunikasi dan perbankan untuk memfasilitasi perluasan hubungan bilateral.
Lebih lanjut, Pezeshkian menggarisbawahi peran penting para duta besar dalam mendukung produksi dalam negeri dan mempromosikan ekspor Iran. Beliau mendorong mereka untuk secara aktif memasarkan produk-produk Iran di negara tuan rumah, mengatasi hambatan keuangan, dan memfasilitasi penggunaan mata uang nasional dalam transaksi ekonomi.
Dalam upacara tersebut, para duta besar menyampaikan tujuan, rencana, dan prioritas mereka untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama bilateral dengan negara tuan rumah masing-masing.
Para duta besar, termasuk Mohammad Fathali (India), Jalil Rahimi Jahanabadi (Bangladesh), Abbas Talabifar (Korea Utara), Gholamreza Mahdavi Raja (Nigeria), Mohammad Javad Hemmatpanah (Tanzania), dan Mahmoud Khani Jooyabad (Mali), menyatakan komitmen mereka untuk memanfaatkan peluang kerja sama yang luas di berbagai bidang ekonomi, budaya, ilmiah, dan politik.
Mereka juga berjanji untuk mengambil langkah-langkah yang efektif dan dapat ditindaklanjuti guna meningkatkan status Iran dan membina hubungan persahabatan dengan negara-negara tempat mereka ditugaskan.


